Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pemerintah untuk mendorong digitalisasi badan usaha milik negara melalui kerja sama antara BUMN dengan perusahaan rintisan bukanlah hal yang mudah. BUMN diminta lebih terbuka dengan adaptasi teknologi perusahaan rintisan.
CEO PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) Donald Wihardja mengatakan bahwa perusahaan rintisan yang ingin bekerja sama dengan BUMN sangat banyak. Hanya saja, perbedaan misi dan pemahaman terkadang menjadi kendala.
Dia berharap agar pemerintah turun tangan dalam mengatasi gap tersebut sehingga misi digitalisasi BUMN dengan melibatkan perusahaan rintisan dapat berjalan mulus.
Ketua Umum Yayasan NextICorn Daniel Tumiwa berpendapat bahwa pemerintah harus merombak sumber daya manusia yang dimiliki agar digitalisasi BUMN dengan melibatkan perusahaan rintisan dapat berjalan cepat.
Pucuk pimpinan yang tidak memiliki kedalaman pola pikir mengenai digitalisasi dan model-model bisnis baru, juga tenaga kerja yang tidak memiliki kemampuan luar biasa harus diganti.
“Bila pucuk pimpinan tidak bersedia memimpin dan berkorban agar transformasi ini terjadi, maka harus diganti. Mereka yang tidak mengerti, tidak percaya, dan hanya memikirkan karier sendiri, akan menghambat kemajuan BUMN dan menggagalkan reformasi serta transformasi total,” kata Daniel.
Daniel menegaskan seharusnya digitalisasi BUMN sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, dengan melibatkan perusahaan rintisan. Meski demikian, menurutnya, tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan.
“Karena BUMN tidak ada bedanya dengan bisnis apa pun. Perlu efisiensi, perlu pembaharuan, perlu relevansi, perlu merangkul teknologi, perlu transformasi,” kata Daniel.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Astindo) Handito Joewono menyambut positif rencana digitalisasi BUMN bekerja sama dengan perusahaan rintisan.
Dia menilai bahwa sejumlah BUMN yang bergerak di sektor kesehatan, logistik, transportasi, dan produk pangan memiliki peluang untuk bekerja sama dengan perusahaan rintisan, seiring dengan tingginya permintaan di sektor-sektor tersebut.