Fact or Fake: Ledakan Beirut Setara Bom Hiroshima dan Nagasaki

Sutarno
Kamis, 6 Agustus 2020 | 11:53 WIB
Ledakan gudang amonium nitrat di pelabuhan Kota Beirut. Video Youtube Bloomberg QuickTake News
Ledakan gudang amonium nitrat di pelabuhan Kota Beirut. Video Youtube Bloomberg QuickTake News
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tragedi ledakan amonium nitrat di gudang pelabuhan Beirut menjadi bencana nasional bagi Lebanon dengan menewaskan 135 orang dan melukai sekitar 5.000 warga Ibu Kota Lebanon tersebut.

Angka jumlah korban 135 meninggal dan 5.000-an terluka dari ledakan yang terjadi  pukul 18:08 waktu setempat pada Selasa (4/8) atau Rabu dini hari 00:08 waktu Jakarta tersebut, berdasarkan laporan dari Aljazeera.com.

Selain korban tewas dan luka, ledakan tersebut menimbulkan kerusakan dalam radius hingga 10 kilometer dari titik ledakan.

Tentu saja tingkat kerusakannya bervariasi. Makin dekat lokasinya dengan titik ledakan, tingkat kerusakannya semakin tinggi.

Itulah sebabnya tidaklah berlebihan kalau Gubernur Beirut Marwan Abboud menyebut ledakan di pelabuhan Beirut tersebut sebagai ledakan mirip bom di Horoshima dan Nagasaki yang dijatuhkan Amerika Serikat pada 6 dan 9 Agustus 1945 untuk menaklukkan Jepang.

Benarkah ledakan Beirut tersebut setara dengan ledakan Hiroshima dan Nagasaki? Untuk menjawab pertanyaan itu setidaknya kita bisa mengguankan tiga parameter, yaitu bahan ledakan, kekuatan ledakan, jumlah korban.

Bahan

Ledakan di sebuah gudang kimia di pelabuhan Kota Beirut disebabkan oleh terbakarnya bahan kimia amonium nitrat dalam volume yang cukup besar.

Tentu saja dari sisi bahan, ledakannya jauh berbeda dengan ledakan di Hiroshima dan Nagasaki, karena menggunakan bom atom.

Perbedaan bahan ledakan juga berimplikasi bagi dampak bagi korban. Bom Horoshima dan Nagasaki menimbulkan luka bakar yang mengerikan.

Semantara itu, ledakan Amonium Nitrat di pelabuhan Kota Beirut justru berbahaya jika asap atau uap ledakan terhirup warga, sekalipun mereka tidak menderita luka langsung akibat ledakan tersebut.

Kekuatan

Yang lebih fair adalah membandingkan kekuatan antara ledakan Beirut dengan bom Hiroshima dan Nagasaki. Portal berita Nationalpost.com menyebutkan kekuatan ledakan gudang amonium nitrat di Beirut sekitar 2,75 kiloton.

Lalu berapa kekuatan ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki? Menurut Wikipedia.org, bom atom di Horoshima dan Nagasaki berkekuatan 15 dan 21 kiloton.

Tepat hari ini 6 Agustus 75 tahun silam, sebuah bom atom berkekuatan 15 kiloton (menurut catatan Wikipedia.org) dengan nama kode Little Boy dijatukan di Kota Hiroshima yang berjak 812 kilometer dari Tokyo, pusat pemerintahan Jepang. Simak vodeonya dari Youtube WELT Documentary berikut ini.

Selang tiga hari kemudian pada 9 Agustus 1945 bom kedua Amerika Serikat denga nama kode Fat Man berkekuatan 21 kiloton dijatuhkan ke Nagasaki, kota berjarak 1.230 kilometer dari Tokyo.

Artinya kekuatan ledakan gudang amonium nitrat di Beirut kurang dari seperlima bom atom di Hiroshima dan sepertujuh dari bom di Nagasaki.

Korban

Seperti yang dilaporkan Aljazeerah.com edisi Kamis (6/8/2020), jumlah korban meninggal akibat ledakan gudang amonium nitrat di Beirut hingga saat mencapai 135 orang tewas dan 5.000-an terluka.

Wajar jumlahnya lebih kecil dari korban bom Hiroshima dan Nagasaki yang kekuatan ledakannya empat hingga lima kali lipat ledakan Beirut.

Menurut catatan Wikipedia.com, korban tewas bom Hiroshima dan Nagasaki sekitar 129.000 hingga 226.000 orang.

Agaknya pernyataan Gubernur Beirut Marwan Abboud yang menyebut ledakan Beirut sama seperti Bom Hiroshima dan Nagasaki terpicu karena suasana emosional melihat Kota Beirut luluh lantak dalam radius 10 kilometer akibat ledakan gudang amonium nitrat di Pelabuhan Beirut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper