Ini Alasan Pengembang Gim Lokal Sulit Tembus Pasar Indonesia

Rio Sandy Pradana
Sabtu, 4 Juli 2020 | 15:09 WIB
Para gamer dari dua tim e-sport berbeda sedang berkompetisi memainkan Call of Duty di Tokaigi Game Party Japan di Chiba, Jepang, Sabtu (26/1/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Para gamer dari dua tim e-sport berbeda sedang berkompetisi memainkan Call of Duty di Tokaigi Game Party Japan di Chiba, Jepang, Sabtu (26/1/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Game Indonesia membeberkan alasan pemain baru sektor pengembang gim lokal sering mengalami kesulitan, bahkan untuk sekadar menembus pasar di Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengatakan meskipun pasar industri gim di Indonesia adalah salah satu yang terbesar, karakteristik pasarnya masih sangat sulit untuk bisa ditembus oleh pemain baru. Kebanyakan dari mereka justru merasa kesempatan bisnis terbesar malah berada di luar negeri.

“Meski demikian, akses ke pasar tersebut lebih sulit daripada membidik target pasar sendiri, baik dari posisi geografis maupun pemahaman lokal untuk menentukan strategi sukses terbaik,” kata Cipto dalam siaran pers, Sabtu (4/7/2020).

Dia menuturkan alasan tersebut menjadikan langkah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) untuk membawa pengembang gim lokal ke Devcom Digital Conference 2020 adalah langkah tepat.

Pihaknya menjelaskan dalam sub-event internasional dari Gamescom 2020 tersebut, pengembang lokal memungkinkan terjadinya transaksi bisnis. Acara ini diharapkan muncul kerja sama baru seperti publishing, co-development, outsourcing, serta investasi pada produk maupun perusahaan, yang akan mendorong industri game lokal tumbuh lebih cepat.

Sebelumnya, Kemenparekraf/Baparekraf akan bekerja sama dengan AGI untuk memfasilitasi kepada para pelaku industri dan pengembang game lokal. Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf Yuana Rochma Astuti akan memprioritaskan agar gim produksi Indonesia dapat tampil di ajang internasional.

“Kami berharap bisa memberikan dukungan penuh kepada pengembang game lokal kita sehingga dapat bersaing di pasar global,” katanya.

Adapun, keikutsertaan Indonesia dalam Gamescom 2020 ini merupakan kali kedua secara berturut-turut. Tahun lalu, sebanyak 10 perusahaan Indonesia di bawah naungan program Archipelageek juga mendapatkan kesempatan untuk memamerkan karya-karyanya di Paviliun Indonesia Gamescom 2019 serta mencari peluang transaksi bisnis di sesi Business Day.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper