Dalam Sepekan, Gerakan Nasional Ini Bisa Produksi 100.000 Test Kit

Rahmad Fauzan
Jumat, 19 Juni 2020 | 18:41 WIB
Alat qPCR dari perusahaan rintisan Nusatics untuk melakukan tes cepat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19./Dok.Nusatics
Alat qPCR dari perusahaan rintisan Nusatics untuk melakukan tes cepat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19./Dok.Nusatics
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Pasti Bisa, gerakan gotong royong yang digagas oleh East Ventures, berhasil memproduksi lebih dari 100.020 test kit RT-PCR hanya dalam waktu satu pekan.

Produksi massal test kit tersebut berlangsung selama sepekan yang terbagi dalam tujuh batch. Bio Farma memproduksi 3.334 box yang setara dengan 100.020 test kit dengan alokasi distribusi ditetapkan berdasarkan tingkat kebutuhan, kesiapan fasilitas laboratorium termasuk ketersediaan PCR open system dan SDM pelaksananya.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan kecepatan, kerja sama, dan efektivitas dari kolaborasi berbagai pihak membuktikan kapasitas dan kemampuan sumber daya lokal di bidang kesehatan tidak bisa dipandang sebelah mata dan masih bisa ditingkatkan lebih jauh.

"East Ventures pun berkomitmen mendukung program-program kesehatan lainnya yang dapat membangun ekosistem kesehatan Indonesia yang berswadaya,” kata Willson, seperti dikutip dari siaran persnya, Jumat (19/6/2020).

Adapun, gerakan Indonesia Pasti Bisa akan mendistribusikan test kit tersebut ke 19 provinsi di Tanah Air. Perangkat uji tersebut didistribusikan secara bertahap mulai 14 Mei 2020 hingga 17 Juni 2020 dengan wilayah distribusi terakhir adalah pengiriman ke BBTLKPP Ambon, Provinsi Maluku.

Pengembangan dan produksi test kit Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) buatan Indonesia adalah salah satu proyek dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) bentukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Gerakan Indonesia Pasti Bisa menggalang dana senilai Rp10 miliar untuk menyediakan bahan baku produksi dan ongkos distribusi 100.000 test kit, sehingga perangkat diagnosis tersebut tersedia secara gratis.

Adapun,test kit RT-PCR buatan Indonesia didesain oleh Nusantics, startup bioteknologi yang bergerak di bidang genomika. Sementara itu, PT Bio Farma menyediakan fasilitas dan sumber daya manusia untuk memproduksi massal dan mendistribusikan test kit ke seluruh Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper