Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan teknologi untuk merespons pandemi virus corona (Covid-19) oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) terus berlangsung.
Dalam konferensi video bertajuk Kebangkitan Inovasi Indonesia | Peluncuran Produk Inovasi Covid-19, Rabu (20/5/2020), Menristek Profesor Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan pengembangan dilakukan dalam 4 program/kelompok inovasi teknologi dan Tim Konsorsium Riset dan Inovasi.
Keempat kelompok inovasi tersebut antara lain, pertama; alat kesehatan dan pendukung. Inovasi tersebut terdiri atas ventilator, software data movement, peta geospasial, dan robot pemberian obat.
Kedua, inovasi pencegahan yang terdiri atas tanaman obat (empon-empon, jambu biji, dan kulit jeruk), vaksin, suplemen, alat pelindung diri (face shield, power air purifying respirator, dan hasmat dengan nanosilver atau bahan khusus).
Ketiga, inovasi obat dan terapi. Terdiri atas multicenter clinical trial (Avigan, Chloroquine, Pil Kina, Tamiflu, dan Ivemercitin), Convalescent plasma (serum dari pasien yang sembuh), produksi serum yang mengandung antibodi, dan Mesenchymal Stem Cell.
Keempat, inovasi screening dan diagnosis yang terdiri atas rapid test (early and late detection berbasis antibodi dan antigen), test kit RC-PCR, dan mobile laboratory BSL 2.
Selain itu, lanjut Bambang, penelitian yang dilakukan di Tanah Air saat ini telah menemukan 9 sekuen virus Covid-19. Sebanyak 7 di antaranya telah diserahkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke organisasi nirlaba internasional GISAID yang membuka akses dan terkait virus influesi dan epidemiologi klinis lainnya kepada publik.
Selain LBM Eijkman, 2 sekuen virus Covid-19 lainnya telah diserahkan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
