Bisnis.com, JAKARTA – Langkah nyata ditempuh Coursera dalam membantu pekerja yang dirumahkan akibat pandemi COVID-19.
Perusahaan penyedia pendidikan online itu memberikan akses gratis 3.800 katalog kursus di platform mereka melalui Coursera Workforce Recovery Initiative.
Inisiatif tersebut sejatinya merupakan perluasan dari program kerja sama Coursera dengan sejumlah lembaga pemerintah yang telah dimulai sejak 2017. Saat itu program tersebut hanya dibuka untuk pegawai pemerintah.
“Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membantu pekerja yang terdampak pandemi COVID-19 agar tetap dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga nantinya kembali memperoleh pekerjaan,” demikian pernyataan di website resmi Coursera.
Registrasi akan dibuka hingga 30 September 2020. Adapun akses pembelajaran akan dibuka gratis hingga akhir tahun ini. Dilansir Gizmodo, normalnya biaya kursus tersebut mencapai US$399 per tahun.
Pada tahap awal, fasilitas tersebut akan tersedia di sejumlah negara bagian Amerika Serikat seperti Illinois, Arizona, dan Oklahoma.
Pemerintah Kolombia, Kosta Rika, Yunani, Malaysia, Panama, Ukraina, dan Uzbekistan juga dipastikan bakal berpartisipasi dalam inisiatif tersebut. Coursera berharap dalam beberapa pekan ke depan akan lebih banyak negara di dunia yang berpartisipasi.
“Kami bersama mitra komunitas siap untuk membantu jutaan orang yang kehilangan pekerjaan dalam menghadapi tantangan berat untuk pulih dalam kondisi ekonomi sekarang ini,” ujar CEO Coursera Jeff Maggioncalda seperti dilansir Forbes.
Pelatihan bagi pekerja terdampak COVID-19 semacam itu juga telah dilakukan di Indonesia. Pemerintah menyiapkan Kartu Prakerja yang di dalamnya mencakup pelatihan secara online. Namun, belakangan hal tersebut menuai kritik, salah satunya lantaran dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan pekerja terdampak saat ini.