Paul Cormier Jadi Presiden Baru Red Hat

Akbar Evandio
Kamis, 9 April 2020 | 19:22 WIB
Mobile Platforms Red Hat./thetechreporter.com
Mobile Platforms Red Hat./thetechreporter.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia solusi perangkat lunak open source Red Hat, Inc mengumumkan penunjukan Paul Cormier sebagai Presiden dan CEO Red Hat. Jabatan itu efektif sejak Kamis, 9 April 2020

Adapun, Cormier yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Red Hat untuk Produk dan Teknologi, akan menggantikan Jim Whitehurst, yang sekarang menjadi Presiden International Business Machines Corporation (IBM).

Sejak dirinya bergabung dengan Red Hat pada tahun 2001, kepemimpinan dan visi Cormier telah mendorong perkembangan strategi utama perusahaan dan perluasan portofolio produk dan layanan Red Hat.

Cormier telah dianggap berhasil dalam memelopori model berlangganan yang mentransformasi Red Hat dari disruptor open source menjadi pemain utama teknologi enterprise.

Selain itu, dia telah mengubah Red Hat Linux dari sistem operasi yang dapat diunduh secara bebas menjadi Red Hat Enterprise Linux, platform Linux enterprise yang saat ini memperkuat lebih dari 90 persen perusahan-perusahaan Fortune 500.

Paul Cormier, Presiden dan CEO, Red Hat mengatakan bahwa ketika dirinya bergabung dengan Red Hat, dia tidak memprediksi bagaimana Linux dan open source akan mengubah dunia, namun saat ini keduanya benar-benar ada di mana-mana.

Dia melihat bahwa saat ini, transformasi yang terjadi di industri ini sangat menarik karena menghadirkan tantangan dan peluang baru.

"Ini Kesempatan bagi Red Hat tidak pernah lebih besar dari sekarang dan saya merasa terhormat untuk memimpin perusahaan demi membantu pelanggan kami dalam memecahkan tantangan mereka dan menjaga Red Hat agar tetap berada di garis depan inovasi,” jelasnya lewat rilis resminya, Kamis, (9/4/2020).

Cormier telah memfasilitasi lebih dari 25 akuisisi di Red Hat, serta menggerakkan perusahaan jauh melampaui akar Linux-nya dan membantu menciptakan susunan teknologi informasi modern dan lengkap berbasis inovasi open source yang mendisrupsi industri teknologi dan informasi (TI).

Ketersediaan produk-produk open source kelas enterprise yang sebenarnya di seluruh susunan teknologi dan perubahan model bisnis telah menjadikan open source sebagai sumber inovasi de facto dalam industri software, yang menghasilkan kemajuan yang lebih cepat dibandingkan yang dapat diberikan oleh vendor proprietary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper