Bisnis.com, JAKARTA – Mewabahnya corona, membuat masyarakat harus meningkatkan pengawasan potensi penyebaran virus tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan kamera pemantau suhu atau kamera termal.
Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI) Sanny Suharli mengatakan penggunaan kamera termal di ruang publik atau tempat yang memiliki arus keluar masuk lebih dari 200 pengunjung, cukup efektif untuk mendeteksi secara dini penyebaran virus corona.
“Penggunaan kamera termal di area publik lebih direkomendasikan dibandingkan termometer tembak, karena memiliki kontak lebih sedikit, akurasi lebih baik, dan minim human error,” katanya dalam siaran persnya, Selasa (24/3/2020).
Adapun, PT. Professtama Teknik Cemerlang (Professtama) merupakan salah satu produsen kamera termal, di Indonesia.
Professtama pun menyampaikan tiga tips memilih kamera termal, sebagai langkah awal untuk deteksi dini virus corona.
Pertama, pilih kamera thermal dengan tingkat akurasi di bawah 0,5°C.
Ada cukup banyak jenis kamera termal di antaranya yang digunakan untuk manusia dan industri. Dalam hal ini kamera termal untuk manusia memiliki tingkat akurasi suhu sebesar 0,5°C, dengan rentang temperatur 20-50°C.
Sementara itu kamera termal untuk industri, mempunyai tingkat akurasi suhu sebesar 3°C, dengan rentang temperatur hingga lebih dari 300°C. Dengan demikian penggunaan kamera termal untuk industri sebagai pendeteksi virus corona bagi manusia akan tidak valid.
Kedua, tempatkan kamera termal dalam jarak efektif
Setiap kamera teermal memiliki sensor pengukur suhu. Semakin besar sensor, maka kamera teermal dapat mengukur suhu dari jarak yang semakin jauh.
Untuk itu pastikan pemakaian kamera termal dalam jarak efektif. Saat ini sudah ada kamera thermal yang bisa mendeteksi suhu secara akurat dalam jarak 1-2 meter persegi, seperti kamera thermal tipe W95 dari Jisung Protech.
Ketiga, ketersediaan layanan purna jual dan pelatihan staf
Pilih merek kamera thermal dan distributor yang memberikan layanan purna jual dan pelatihan staf. Sangat penting staf dapat mengoperasikan kamera termal dan memaksimalkan fitur yang ada, seperti pemasangan dan pembatasan area yang tepat, serta pengaturan alarm.
Kamera termal misalnya lebih tepat untuk penggunaan di dalam ruangan. Kamera termal juga baiknya terkoneksi dengan monitor dan CCTV, sehingga petugas dan pengunjung dapat melihat pengukuran suhu tubuh, namun alarm hanya dapat didengar oleh petugas.
Selain itu, pastikan ketika terdeteksi ada pengunjung dengan suhu tubuh tinggi di kamera termal, staf melaksanakan pelaporan, pemeriksaan, larangan masuk, dan isolasi sesuai standar operasional.