Ekonomi Terdampak Wabah Corona, Bagaimana Nasib Investasi ke Startup?

Rahmad Fauzan
Kamis, 19 Maret 2020 | 21:21 WIB
ilustrasi startup. /Antara
ilustrasi startup. /Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen negatif wabah corona, dinilai tidak akan berdampak terlalu signifikan terhadap minat investasi dari perusahaan modal ventura kepada perusahaan rintisan (startup) Indonesia.

Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan perusahaan modal ventura akan tetap menggelontorkan investasi kepada perusahaan-perusahaan rintisan meskipun terjadi perubahan situasi yang cukup signifikan.

"Good time, bad time. Perusahaan modal ventura akan tetap melakukan investasi. Kalau hujan invest payung, kalau panas invest topi," ujar Willson menganalogikan keluwesan modal ventura untuk melakukan investasi ke startup, Kamis (19/3/2020).

East Ventures, lanjutnya, tidak melakukan penundaan kesepakatan meskipun akan terjadi pelambatan untuk kesepakatan anyar. Hal tersebut, kata Willson, disebabkan oleh perubahan fokus yang dialami oleh perusahaan.

Adapun, tambahnya, East Ventures saat ini memfokuskan diri untuk membantu perusahaan rintisan yang mengalami perlambatan pertumbhan bisnis akibat pandemi virus corona.

Selain itu, di tengah merebaknya virus corona, terdapat dua hal yang membuka peluang untuk dilakukannya inovasi oleh para pengusaha startup untuk menarik minat investor. 

Pertama,  kebiasaan baru yang membuka kesadaran bahwa bekerja secara remote sangat efisien.

Kedua, akselerasi transformasi digital di mana setiap orang dan perusahaan dipaksa menggunakan sistem serta peralatan digital karena desakan situasi.

Adapun menurut, laporan Dealstreet Asia berjudul SE Asia Venture Capital Firms yang dirilis Maret 2020, disebutkan bahwa modal yang dihimpun oleh modalventura Indonesia mencapai US$582 juta, melonjak 79 persen dari tahun sebelumnya, yakni US$325 juta.

Penghimpunan dana tersebut diraup oleh beberapa perusahaan modal ventura, antara lain Alpha JWC dengan pendanaan senilai US$123 juta, $Kejora-InterVest Star Growth Fund US$100 juta, dan East Ventures US$75 juta.

Di luar laporan tersebut, East Ventures tahun lalu menghimpun total dana kelolaan US$325 juta. Dana yang dihimpun terdiri atas Fund VI senilai US$75 juta untuk seed funding, dan EV Growth fund yang dikelola bersama SMDV dan Yahoo, senilai US$250 juta yang ditujukan untuk growth funding.

SE Asia Venture Capital Firms pun memprediksi tren penghimpunan dana kelolaan tahun lalu akan berlanjut pada 2020.

Adapun, hal tersebut didorong oleh rencana ambisius beberapa pemodal ventura lokal pada 2020. Beberapa pemodal ventura tersebut antara lain, BRI Ventures dengan target raupan mencapai US$250 juta dan Telkom sekitar US$500.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper