Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Telematika (Mastel) Indonesia Kristiono menilai peran Pemerintah Daerah menjadi penting dalam mempercepat penggelaran fiber optik oleh perusahaan operator seluler.
Menurut Kristiono pemerintah daerah dapat melakukan hal tersebut dengan cara mempermudah perizinan serta meniadakan atau menurunkan biaya untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang masuk dalam klasifikasi infrastruktur prioritas pemerintah.
Efisiensi pun juga dapat ditempuh melalui kerja sama dengan mitra dengan bentuk opsi sewa, sehingga pelaksanaan dapat menjadi lebih hemat karena jaringan digunakan secara bersama-sama.
Seperti diketahui, perihal perizinan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan operator seluler dalam pelaksanaan pembangunan fiber optik.
"Apalagi kalau fiber optik harus ditanam, rentan akan 'gangguan'. Serta biaya yang mahal, baik itu biaya investasi maupun biaya retribusi," ujar Kristiono kepada Bisnis, Rabu (18/3/2020).
Padahal, lanjutnya, pemasangan fiber optik mutlak diperlukan seiring dengan makin meningkatnya keperluan trafik data, terutama menjelang dilakukannya transformasi ke teknologi generasi kelima (5G).
Salah satu perusahaan operator seluler, PT XL Axiata Tbk. terus melakukan pembangunan infrastruktur fiber optik. XL Axiata menargetkan sebanyak 70 persen infrastruktur fiber optik dapat terealisasi pada akhir 2020 mendatang.
Tahun lalu, perseroan berhasil merealisasikan target pembangunan fiber optik setelah berhasil merampungkan pemasangan sebanyak 50 persen.
Plt. Chief Technology Officer PT XL Axiata Tbk. I Gede Darmayusa mengatakan perseroan sampai dengan saat ini fiberisasi masih berjalan seusai dengan rencana, termasuk tidak mempercepat pelaksanaan dengan adanya imbauan untuk bekerja dari rumah akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Sampai saat ini masih tetap berjalan sesuai dengan rencana," ujarnya kepada Bisnis.
Adapun, untuk mengantisipasi rumitnya perizinan, XL Axiata menjalin kerja sama pembangunan dengan pihak-pihak lain dalam skema kemitraan di daerah yang menjadi lokasi pembangunan, selain membangun jaringan fiber optik sendiri.
Sampai dengan saat ini, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah terdapat di seluruh ibu kota provinsi beserta kota-kota besar di Pulau Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok. Bahkan, tahun ini perusahaan berencana menambah wilayah penetrasi pemasangan fiber optik.