Bisnis.com, JAKARTA - Google disebut-sebut sedang mengembangkan layanan agregator berita layaknya Apple News yang menyediakan ratusan konten dari berbagai surat kabar maupun majalah yang diterbitkan setiap hari.
Google dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan berbagai penerbit surat kabar maupun majalah untuk membeli lisensi mereka.
Sejauh ini penerbit yang sudah didekati oleh Google berada di luar AS. Beberapa diantaranya berada di Perancis dan negara Eropa lainnya.
VP of News untuk Google Richard Gingras mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan kurasi penerbit mana yang punya konten berkualitas dan layak hadir di layanan agregator berita milik perusahaan tersebut.
Menurut Richard, penyediaan konten berkualitas punya yang sangat peran penting dalam perkembangan industri berita dan demokrasi.
"Kami sangat peduli tentang hal ini dan sedang berbicara dengan mitra dan mencari lebih banyak cara untuk memperluas kerja berkelanjutan kami dengan penerbit, membangun program seperti Google News Initiative kami," katanya dilansir dari Wall Street Journal pada Senin (17/2/2020).
Richard berharap kehadiran agregator berita terbaru ini diharapkan bisa memberikan ruang lebih bagi para penerbit untuk bertumbuh. Layanan agregator berita dari Google ini kabarnya tidak dikenakan biaya berlangganan seperti Apple News.
Dalam dunia penyediaan berita, selama ini Google seringkali mendapatkan respon negatif dari berbagai pihak. Pasalnya, tidak ada kompensasi atau dukungan finansial yang diberikan oleh Google untuk para penyedia berita di layanan mereka seperti Google Search.
