Kelemahan Google Maps Berhasil Diungkapkan Pria Ini

Rezha Hadyan
Selasa, 4 Februari 2020 | 06:31 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pria asal Jerman berhasil ungkap kelemahan layanan Google Maps.

Simon Weckertpria asal Berlin berhasil mengungkapkan bahwa informasi mengenI kondisi lalu lintas yang ditampilkan oleh Google Maps sepenuhnya benar. Berdasarkan eksperimen yang dia lakukan diketahui bahwa seseorang dapat dengan mudah menavigasi kendaraan untuk tidak melalui ruas tertentu lewat kemacetan virtual.

"99 ponsel pintar bekas diangkut dalam gerobak tangan untuk menghasilkan kemacetan lalu lintas virtual di Google Map. Melalui aktivitas ini, dimungkinkan untuk mengubah indikator warna jalan dari hijau menjadi merah. Tentu hal tersebut akan berdampak pada pengguna jalan dengan menavigasi mobil di rute lain untuk menghindari kemacetan," katanya dikutip dari laman www.simonweckert.com pada Selasa (4/2/2020).

Melalui eksperimen yang Weckert lakukan diketahui pula bahwa selama ini informasi mengenai lalu lintas dari Google Maps diberikan berdasarkan jumlah pengguna ponsel yang berada di suatu tempat pada waktu tertentu.

Google Maps merupakan layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum.

Google Maps dimulai sebagai program desktop C++, dirancang oleh Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen pada Where 2 Technologies. Pada Oktober 2004, perusahaan ini diakuisisi oleh Google, yang diubah menjadi sebuah aplikasi web. Setelah akuisisi tambahan dari perusahaan visualisasi data geospasial dan analisis lalu lintas, Google Maps diluncurkan pada Februari 2005.

Layanan ini menggunakan JavaScript, XML, dan AJAX. Google Maps menawarkan API yang memungkinkan peta untuk dimasukkan pada situs web pihak ketiga, dan menawarkan penunjuk lokasi untuk bisnis perkotaan dan organisasi lainnya di berbagai negara di seluruh dunia.

Google Map Maker memungkinkan pengguna untuk bersama-sama mengembangkan dan memperbarui pemetaan layanan di seluruh dunia.

Tampilan satelit Google Maps adalah "top-down". Sebagian besar citra resolusi tinggi dari kota adalah foto udara yang diambil dari pesawat pada ketinggian 800 sampai 1.500 kaki (240–460 meter), sementara sebagian besar citra lainnya adalah dari satelit.


Sebagian besar citra satelit yang tersedia adalah tidak lebih dari tiga berusia tahun dan diperbarui secara teratur.Google Maps menggunakan varian dekat dari proyeksi Mercator, dan karena itu Google Maps tidak dapat secara akurat menunjukkan daerah di sekitar kutub.

Google Maps untuk seluler dirilis pada bulan September 2008. Pada Agustus 2013, Google Maps bertekad untuk menjadi aplikasi yang paling populer di dunia untuk ponsel cerdas, dengan lebih dari 54% dari pemilik ponsel cerdas di seluruh dunia menggunakannya setidaknya sekali.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper