Bisnis.com, JAKARTA -- Integrasi aplikasi uang elektronik Dana dan GoPay ke dalam salah satu fitur penyedia akses layanan pembayaran digital milik Samsung Electronics, Samsung Pay, diyakini dapat mengakselerasi proses inklusifitas finansial yang sedang terjadi di Tanah Air.
Chief Executive Officer Dana Vincent Iswara mengatakan terakselerasinya proses inklusifitas finansial tersebut tidak terlepas dari dominasi Samsung sebagai perusahaan handset manufacture.
"Kerja sama ini dilakukan karena kami ingin berkontribusi untuk inklusi finansial di Indonesia. Dengan dominasi Samsung di pasar [ponsel pintar] Indonesia, jadi kerja sama ini akan mengakselerasi proses inklusi finansial," ujar Vincent di Jakarta, Kamis (10/10).
Adapun, menurut International Data Corporation (IDC), pada kuartal II/2019 pangsa pasar ponsel pintar merek Samsung di Tanah Air berada di angka 26,9%. Sementara untuk ponsel segmen premium, Samsung dikatakan menguasai 70% pangsa pasar di Indonesia.
Dominasi Samsung tersebut turut diimbangi dengan nilai transaksi dompet digital di Indonesia yang potensial.
IT & Mobile Business Vice President Samsung Electronics Indonesia Bernard Ang mengatakan tahun lalu nilai transaksi dompet digital di Tanah Air mencapai US$1.5 miliar dan diperkirakan tumbuh menjadi US$25 miliar pada 2023.
Adapun, sampai dengan akhir Juni 2019 jumlah transaksi di aplikasi Dana sendiri mencapai angka 1,5 juta transaksi per hari, dengan total pengguna berjumlah 20 juta orang
Tahun ini, Vincent melihat potensi pertumbuhan pengguna aplikasi uang elektronik akan bertumbuh jauh lebih pesat dari sebelumnya karena makinmeluasnya tingkat penerimaan masyarakat di mana pengadopsian apliakasi tersebut juga jauh lebih besar.