Bisnis.com, BALIKPAPAN -- PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memastikan kehadiran jaringan mereka di Kalimantan tidak hanya untuk menjamin konektivitas, tapi juga memberikan solusi bagi pelanggan korporasi.
Di Kalimantan, Telkomsel mengklaim telah menguasai 85-90 persen pangsa pasar korporasi berkat cakupan jaringan yang mereka miliki. Telkomsel juga menyebutkan sudah bekerja sama dengan 4.239 pelaku enterprise.
Khusus di Kalimantan Timur (Kaltim), terdapat sekitar 1.000 perusahaan yang bekerja sama. Mayoritas kerja sama yang terjalin seputar konektivitas.
Saat ini, Telkomsel telah bekerja sama dengan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, perihal pemanfaatan solusi Internet of Things (IoT) Fleetsight. Fleetsight adalah solusi IoT berupa alat sensor yang dipasang di armada korporasi dan dapat melacak kondisi serta posisi armada.
Manager Large Enterprise Regional Kalimantan Priambodo Adi mengatakan hingga Agustus 2019, jumlah armada Bayan Resources yang terpasang Fleetsight mencapai 200 unit dan terdiri atas truk besar serta kapal pengangkut batu bara. Rencananya, jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 500 unit pada akhir 2019.
"[Sebanyak] 300 unit sisanya akan dipasang pada tahap selanjutnya," tuturnya di Balikpapan, Senin (23/9/2019).
Adapun kerja sama antara Telkomsel dengan BYAN sudah terjadi sejak 2007. Saat itu, kerja sama hanya sebatas konektivitas untuk membantu BYAN dan pekerjanya berkomunikasi.
Adi menjelaskan Telkomsel dan BYAN terus mengembangkan kerja sama solusi. Setelah menggunakan solusi Fleetsight, kemitraan akan dikembangkan dengan papan cerdas, yang memungkinkan korporasi untuk memantau produksi batu bara.
Sementara itu, Senior Manager BYAN Suhud Wahyudi menyampaikan salah satu alasan perseroan bekerja sama dengan Telkomsel karena hanya operator seluler ini yang bersedia membangun konektivitas hingga ke pedalaman.
"Kami telah buka percakapan dengan operator lain, tetapi hanya Telkomsel yang sanggup," ucapnya.