1. Menkominfo Pertanyakan Objek yang Diawasi KPI di YouTube dan Netflix
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Rudiantara mempertanyakan objek seperti apa yang mau diawasi (Komisi Penyiaran Indonesia) KPI, terkait wacana mereka untuk mengawasi konten-konten yang ada di Netflix dan YouTube.
"Sebetulnya objeknya apa yang diinginkan untuk mengawasi konten Netflix dan YouTube. Netflix itu film kalau film berkaitan dengan sensor," kata Menkominfo Rudiantara di sela kegiatan bertajuk "Sarasehan Nasional Penanganan Konten Asusila di Dunia Maya", di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Baca selengkapnya di sini.
2. Bagaimana Malware Mencuri Data dari Google Chrome?
Pelaku kejahatan siber tidak mengalami kesulitan dalam menemukan data pengguna di internet. Pasalnya, Google Chrome dan browser lain dari mesin Chromium seperti Opera dan Yandex.Browser selalu menyimpan data pengguna di tempat yang sama.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Kaspersky mengatakan, secara teori data pengguna di dalam Chrome disimpan dalam bentuk terenkripsi. Namun, jika malware telah menembus sistem, maka tindakan yang dilakukan akan mengatasnamakan pengguna.
Baca selengkapnya di sini.
3. Ini Alasan Ruas Jalan Tol Harus Disaluri Internet
Kehadiran internet di ruas jalan tol menjadi kebutuhan, demi memuluskan sistem digitalisasi yang sedang dilakukan sejumlah operator tol.
Krist Ade Sudiyono, Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (Astra Tol) mengatakan kerja sama dengan First Media, bertujuan untuk mendukung program digitalisasi yang sedang didorong oleh Astra Tol.
Baca selengkapnya di sini.
4. Pengamat Sosial: KPI Tak Berhak Awasi Konten Netflix dan YouTube
Pengamat sosial Maman Suherman, atau akrab disapa dengan Kang Maman, menganggap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tdak berhak mengawasi konten media streaming Netflix, YouTube, maupuan layanan lain yang sejenis.
"KPI itu amanatnya mengawasi televisi dan radio frekuensi publik. Di (ranah) situ, bukan di (ranah) broadband seperti Netflix dan YouTube," kata Maman di sela diskusi "Sarasehan Nasional Penanganan Konten Asusila di Dunia Maya" di Gedung Museum Nasional Jakarta, Senin (12/8/2019).
Baca selengkapnya di sini.
5. Jurus Amankan Data dari Para Penjahat Siber
Pada saat malware menembus sistem komputer, mulai dari data yang tersimpan pada browser, finansial, sampai dengan reputasi pengguna akan terpapar risiko kejahatan siber.
Pelaku kejahatan siber sendiri dikatakan tidak mengalami kesulitan dalam menemukan data pengguna di internet. Pasalnya, Google Chrome dan browser lain dari mesin Chromium seperti Opera dan Yandex.Browser selalu menyimpan data pengguna di tempat yang sama.
Baca selengkapnya di sini.