Bisnis.com, JAKARTA — PT BRI Ventura Investama (BRI Ventures) menyiapkan dana kelolaan senilai US$250 juta atau setara Rp3,5 triliun untuk diinvestasikan ke perusahan rintisan di berbagai bidang dalam tiga tahun mendatang.
Direktur Teknologi dan Informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Indra Utoyo menyatakan, dari total dana yang disiapkan, pihaknya telah mengucurkan sekitar Rp1 triliun untuk dua perusahaan, yaitu PT Fintek Karya Nusantara (Linkaja), dan satu perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang remitansi.
“Kami sudah dapat persetujuan dari OJK, efektifnya 1,5 bulan setengah. Baru ada dua startup di portfolio kami,” ujarnya, belum lama ini.
Dia menambahkan, pihaknya membidik perusahaan rintisan yang telah memiliki pertumbuhan traksi yang cukup bagus, dengan jumlah pelanggan yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan siap memberikan investasi Seri A sekitar Rp500 juta dalam putaran pendanaan.
Menurutnya, BRI Ventures tertarik dengan perusahaan rintisan yang memiliki potensi sinergi bisnis dengan BRI. Meski demikian, pihaknya tidak membatasi investasinya hanya di perusahaan teknologi finansial saja. Dia memetakan setidaknya terdapat tujuh vertikal yang menjadi sasaran investasinya hingga 2022, di antaranya agromaritim, pendidikan, kesehatan, transportasi, industri kreatif, pariwisata, hingga ritel.
“Sudah ada beberapa startup yang masih pitching dan kami anggap potensial,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan BRI ingin berpartisipasi dalam pembangunan ekosistem digital di Tanah Air. Dia juga menilai digitalisasi sangat penting untuk meningkatkan inklusi keuangan ke daerah terpencil, terlebih bila mengingat sebanyak 85% dari 35 juta nasabah BRI merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain berpartisipasi dalam pendanaan, Indra menyatakan perusahaan juga terlibat dalam pembangunan ekosistem
BRI Ventures sebelumnya bernama PT Sarana Nusa Tenggara Timur Ventura. BRI lantas mengakuisisi perusahaan ventura tersebut dari PT Bahana Artha Ventura pada awal 2019 serta mengganti namanya menjadi BRI Ventures.
Strategi berbeda diterapkan oleh PT Central Capital Ventura, perusahaan modal ventura bentukan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, yangfokus membidik perusahaan rintisan di bidang teknologi finansial untuk menanamkan modalnya tahun ini.