Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dinilai perlu memberikan insentif fiskal guna menggairahkan industri modal ventura dan ekonomi digital Tanah Air, sehingga perusahaan modal ventura nasional juga dapat memetik manfaat dari komitmen investasi jumbo investor global terhadap perusahaan teknologi yang beroperasi di Indonesia.
Edward Ismawan Chamdani, Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) menyatakan komitmen investasi Softbank Group senilai US$2 miliar kepada Grab Indonesia menunjukkan kepercayaan dan keseriusan investor internasional terhadap industri digital di Tanah Air.
Menurutnya, momentum ini seharusnya juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan modal ventura tanah air untuk berpartisipasi dalam pendanaan tersebut.
“Menurut kami akan jauh lebih baik bila pendanaan tersebut disalurkan melalui struktur pendanaan tersendiri yang terdiri dari 85% investasi asing, dan 15% dari [investor] lokal. Kalau mereka [Softbank] masuk full US$2 miliar sebagai Penanaman Modal Asing [PMA] langsung ke Grab sebetulnya tidak ada salahnya, tetapi itu menjadi peluang yang mesti ditangkap oleh IKNB OJK untuk menawarkan struktur dana ventura yang melibatkan investor lokal juga,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (29/7/2019).
Dia menambahkan, penerapan pajak capital gain modal ventura sebesar 25% dari kenaikan nilai ekuitas membuat investor asing selama ini lebih memilih untuk menyalurkan modalnya melalui PMA ketimbang berkolaborasi dengan perusahaan modal ventura nasional.
Padahal, dia menyatakan cukup banyak perusahaan modal ventura nasional yang antusias membentuk pendanaan baru dengan investor asing.
Lebih lanjut, dia menilai rencana Softbank yang akan mengembangkan jaringan transportasi perkotaan berbasis kendaraan listrik dan energi terbarukan melalui Grab Indonesia akan membuat persaingan antar platform on-demand Indonesia kian menarik.
Pasalnya, Gojek bersama investornya Astra juga telah melakukan uji coba penggunaan motor listrik bagi mitranya belum lama ini.
Menurutnya, inisiatif pengembangan transportasi berbasis listrik itu bertujuan menghemat biaya bahan bakar yang dikeluarkan oleh mitra pengemudi. Selain itu, juga mengurangi polusi kendaraan sehingga dapat berdampak baik bagi lingkungan.