Bisnis.com, JAKARTA — Kementeria Agama perlu mempertimbangkan pemanfaatan perangkat pelacak Jemaah haji berbasis teknologi demi kenyamanan dan keamanan Jemaah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi IoT Indonesia Fita Indah Maulani mengatakan perangkat pelacak Jemaah haji saat ini baru dimiliki oleh segelintir Jemaah.
Tidak hanya itu, perangkat yang ada saat ini pun hanya menghubungkan antara Jemaah dengan keluarganya atau kelompok hajinya saja.
Dia mengatakan pelacakan Jemaah haji belum dapat dilakukan kepada seluruh Jemaah, sehingga pemantauan tidak dapat dilakukan secara nasional.
“Sekarang yang tahu posisi dan kondisi Jemaah paling keluarga atau kelompoknya saja, karena belum secara nasional,” kata Fita kepada Bisnis.com, Kamis (26/7/2019).
Fita menilai kehadiran teknologi dalam ibadah haji merupakan suatu hal perlu dipertimbangkan saat ini, mengingat manfaat yang diberikan cukup banyak.
Fita berharap agar kedepan Kementerian Agama dapat memfasilitasi para Jemaah dengan perangkat IoT pelacak Jemaah haji.
“Teknologi kan bisa bantu memetakan kondisi dan posisi Jemaah, artinya ini bisa membantu pemerintah dalam mengontrol Jemaah haji,” kata Fita.