Kinerja Operator Seluler: Pendapatan Net1 Ditopang Sektor Ritel

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 26 Juli 2019 | 08:34 WIB
CEO Net1 Indonesia Larry Ridwan (kanan) berbincang dengan pedagang kecil Mitra Net1 Utomo di Desa Telogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
CEO Net1 Indonesia Larry Ridwan (kanan) berbincang dengan pedagang kecil Mitra Net1 Utomo di Desa Telogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 44% secara tahunan pada tiga bulan pertama 2019, didorong oleh bisnis ritel yang dijalankan perseroan.

Larry Ridwan, CEO Net1 Indonesia mengatakan bahwa Business-to-Customer (B2C) atau bisnis ritel memberi kontribusi terbesar hingga 70% dari total pendapatan yang dibukukan perseoran.

Dia mengatakan besarnya pendapatan bisnis ritel, tidak terlepas dari strategi Net1 yang menggalakan program MitraNet1 dan KiosNet1 sepanjang tahun ini.

Sayangnya, Larry enggan menyebutkan nilai pendapatan yang dibukukan perseroan. Larry juga tidak bersedia menyebutkan jumlah pelanggan Net1 saat ini dengan alasan Net1 bukanlah perusahaan publik terbuka.

“Bisnis kami fokusnya, pertama adalah pelanggan di desa,” kata Larry kepada Bisnis.com, Kamis (25/7/2019).

Dia mengatakan dalam program MitraNet1, perseroan mengajak toko-toko kelontong hingga bengkel kendaraan untuk berjualan produk Net1, termasuk berjualan pulsa isi ulang.

Adapun, untuk warung kopi, kata Larry, perseroan mengajak mereka untuk bekerja sama menjalankan program KiosNet1, yang  Dalam program tersebut Net1 memberikan akses WiFi kepada warung kopi sehingga mereka dapat menyewakan kembali akses WiFi tersebut kepada masyarakat desa.  

Larry mengatakan program MitraNet 1 dan KiosNet1 juga membantu bisnis mengembangkan UMKM di pedesaan. Tidak hanya itu, kedua program tersebut juga mendorong digitalisasi di daerah rural atau pedesaan.

 “Jadi yang mampu menjadi pelanggan kami langsung, mereka membeli alat sendiri. Tetapi yang secara ekonomi kurang, bisa ke KiosNet1, dia seperti warnet tapi yang disewakan internet,” kata Larry.

Larry menegaskan pada tahun ini perseroan berkomitmen untuk terus memperbaiki jaringan mereka. Di samping itu, sambungnya, perseroan juga akan memperbaiki jaringan distribusi pelayanan ke masyakarat.

Dia mengatakan mencari mitra distribusi di pedesaan lebih sulit dibandingkan dengan di perkotaan, disebabkan pengatahuan masyarakat pedesaan akan internet yang masih rendah dan daya beli masyarakat.

“Kami juga akan menambah jaringan karena masih banyak desa yang tidak terhubung internet, dari sekitar 78.000 desa di Indonesia, sebanyak 20.000 yang sinyalnya jelek atau tidak ada sinyal sama sekali,” kata Larry.

Larry mengatakan meski hanya beroperasi di daerah pedesaan, namun pihaknya tidak merasa terbebani.

Dia mengatakan dengan frekuensi 450 MHz yang dimiliki Net1, investasi yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan perusahaan operator seluler lain yang bermain di Frekuensi 900 MHz ke atas.

“Frekuensi 450 MHz boleh dikatakan memang frekuensi desa, jadi saya bangun 1 titik BTS itu setara dengan 6 – 7 BTS operator seluler lain cakupannya,” kata Larry.

Larry menambahkan selain menyasar UMKM sebagai mitra, perseroan juga menggalakan program Business-to-Business (B2B) untuk mendongkrak pendapatan.

Skema ini merupakan pilar kedua di Net 1. Larry mengatakan dalam menjalankan skema B2B perseroan hanya berfokus pada perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan pedalaman seperti pertambangan, minyak dan gas, pertanian, dan perkebunan untuk memberik konektifitas.

Sejumlah mitra yang telah bekerja sama dengan Net 1 antara lain PT Kalimantan Prima Persada (KPP) Astra Group dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Larry menambahkan bahwa selain B2B, Net1 Indonesia juga mengembangkan sektor Business-to-Government (B2G) dengan menyediakan koneksi internet 4G bagi pemerintah daerah tingkat kabupaten.  

Sejumlah instansi pemerintah yang telah bekerja sama antara lain Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kaimana yang telah bekerjasama dengan Net1 sejak tahun 2017.

Sejumlah instansi pemerintah juga telah bekerja sama dengan Net1. Salah satunya adalah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) / ASDP yang menggunakan koneksi Net1 untuk penyediaan Internet of Things (IoT) bagi kapal-kapal besar.

Selain ASDP, BAKTI NAVY juga menggunakan layanan Net1 untuk mendukung operasional angkatan laut di tengah lautan dan tidak lama lagi, Net1 juga akan mendukung Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dalam rangka pengoperasian Palapa Ring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper