Jadi Komisaris Go-Jek, Ini Kiprah Boy Thohir di Dunia Startup

Deandra Syarizka
Rabu, 24 Juli 2019 | 14:05 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA —Gairah pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air yang dimotori oleh  geliat perusahaan teknologi rintisan atau startup turut menjadikan sektor ini semakin dilirik oleh investor, tak terkecuali para konglomerat nasional.

Salah satunya Garibaldi Thohir, atau yang akrab disapa Boy Thohir,  yang kian giat berinvestasi di perusahaan teknologi.

Baru-baru ini dia diumumkan bergabung menjadi komisaris  independen PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).Pengumuman mengenai hal ini dilakukan tak lama berselang setelah Gojek melakukan rebranding atas logonya.

Dalam kesempatan itu, Founder dan CEO Gojek Nadiem Makarim menyatakan ambisinya bagi Gojek untuk menjadi platform on-demand terbesar di Asia Tenggara, dengan mengandalkan tiga aplikasi super dalam ekosistemnya.

Kehadiran Boy Thohir dalam jajaran komisaris, dinilai bakal memuluskan langkah Gojek mencapai target tersebut. 

“Jarang sekali Indonesia punya brand lokal yang menginternasional. Next, kita akan masuk ke Filina dan mudah-mudahan Malaysia,” ujar Nadiem, Rabu (24/7/2019).

 Boy Thohir menyatakan akan menularkan pengetahuan dan pengalamannya selama pengusaha kepada ratusan ribu UMKM yang bergabung dengan Gojek agar dapat menjadi pengusaha yang tangguh dan naik kelas.

“Saya akan memberikan kontribusi terbaik saya untuk Gojek dan Indonesia serta memberikan dukungan berupa saran dan masukan supaya Gojek bisa terus membantu kemakmuran Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan resmi Gojek.

Gojek bukanlah perusahaan teknologi pertama dalam portfolio  Boy Thohir. Sebelumnya, dia juga turut berinvestasi menjadi pemegang saham mayoritas pada Umma, sebuah perusahaan rintisan yang menyediakan platform untuk mempermudah ibadah kaum muslim, dengan nilai yang tidak dipublikasikan. Aplikasi yang baru dirilis saat Ramadan ini kini telah diunduh lebih dari 1 juta kali di Playstore.

Dia menyatakan ketertarikannya terhadap platform terkait agama sejalan dengan riset lembaga Internasional - Pew Research Center yang menyatakan 93% responden di Indonesia menganggap agama memiliki peran penting dalam kehidupan mereka.

 “Jumlah pengguna yang cukup tinggi  membuktikan bahwa pembelajaran akan Islam telah menyatu dengan dan menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari mulai dari halal travel, fesyen & hobi serta gerakan komunitas terutama di generasi muda,” ujarnya saat peluncuran aplikasi tersebut.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper