NetApp Rilis Solusi Data Fabric, Tarif Tergantung Konsumsi

Rahmad Fauzan
Jumat, 21 Juni 2019 | 14:49 WIB
Logo NetApp/fortune-nettap
Logo NetApp/fortune-nettap
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — NetApp menawarkan platform hybrid multi-cloud baru dengan yang bisa dibayar sesuai dengan penggunaan atau  pay-as-you-go.

Platform bernama NetApp Cloud Data Services di NetApp HCI tersebut menawarkan pengalaman seamless hybrid multicloud dengan kapasitas yang fleksibel menggunakan persistent storage yang ada di seluruh public cloud terbesar. Selain itu, solusi tersebut menawarkan pengguna kemampuan untuk mengelola, menggunakan, dan membayar layanan komputasi awan sesuai dengan keinginan.

CEO NetApp George Kurian menggambarkan, kehadiran solusi tersebut merupakan gambaran bahwa cara organisasi berinvestasi dan menggunakan sumber daya TI terus berevolusi dan hybrid multicloud menjadi de facto bagi arsitektur TI.

"Hal ini merupakan realita yang telah disiapkan NetApp selama ini dengan strategi Data Fabric. Kemitraan yang erat dengan penyedia public cloud besar, kepemimpinan dalam penyimpanan dan pengelolaan data, serta terobosan pendekatan untuk mencipatakan lingkungan hybrid multicloud dengan Kubernetes dan layanan data yang maju merupakan pencapaian penting. Pencapaian ini merupakan fondasi yang menarik bagi pengguna kami untuk dapat mendorong transformasi TI hari ini dan pada masa depan," ujar Kurian dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (21/6/2019).

Research Director, Infrastructure Systems, Platforms and Technologies, IDC Deepak Mohan menilai, penawaran data fabric dari NetApp memberi kemampuan kepada perusahaan untuk dapat mengelola data secara seamless di berbagai infrastruktur TI yang meliputi on-premises dan multi-platform layanan public cloud.

"Riset IDC menunjukkan bahwa perbedaan antara bisnis yang memanfaatkan data dan bisnis yang belum menggunakan data kini semakin besar dalam 3 tahun terakhir. Dengan c-suite yang makin menempatkan data sebagai prioritas dan aset strategis, multi-platform dari NetApp terbaru memberdayakan organisasi IT dengan fleksibilitas dan konsistensi yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi data mereka," ujar Mohan (21/6/2019).

Konstantin Kostenarov, Ducati CTO, menambahkan kecepatan dan fleksibilitas secara menyeluruh antara on-premises dan di lingkungan komputasi awan telah menjadi alasan utama bagi perusahaannya dalam mengadopsi teknologi dan strategi Data Fabric dari NetApp.

“Seiring dengan pertumbuhan brand Ducati sebagai lifestyle brand dan perluasan bisnis kami di berbagai dunia, pendekatan kami dengan menggunakan data kini dapat menginformasikan banyak hal, mulai dari strategi di arena balap hingga bagaimana cara kami merancang produk dan berkomunikasi dengan pengguna," jelasnya.

Public cloud sendiri dikatakan telah menciptakan standar baru dalam dunia TI yang mengharuskan seluruh pemimpin di industri untuk mengikuti perkembangan teknologi sehingga mampu menyediakan pengalaman yang dapat dinikmati pengguna di komputasi awan yang kini dibutuhkan di on-premise mereka.

Tidak hanya mengharuskan pemimpin di industri TI, akan tetapi organisasi perlu memanfaatkan inovasi data-driven dengan memanfaatkan teknologi komputasi awan dan memodernisasi infrastruktur TI, sehingga dapat memanfaatkan kekuatan dari komputasi ke setiap bagian bisnis melalui pengalaman seamless hybrid multicloud.

NetApp, dengan strategi data fabric memiliki apa yang dibutuhkan pengguna untuk dapat membangun sebuah data fabric dengan keunikan yang dirancang sesuai bagi bisnis mereka di komputasi awan mana pun dengan satu pengalaman manajemen yang sama.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper