Telkom Kembangkan Segmen Gim, Siapkan Investasi Hingga Rp500 Miliar

Deandra Syarizka
Rabu, 1 Mei 2019 | 18:34 WIB
Vice President Digital & Next Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Joddy Hernady memberikan penjelasan pada acara Telkom Digisummit 2019, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Vice President Digital & Next Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Joddy Hernady memberikan penjelasan pada acara Telkom Digisummit 2019, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalokasikan dana investasi hingga Rp500 miliar untuk mengembangkan empat inovasi terbaru di bidang gim dan layanan video streaming guna mendongkrak lini bisnis digitalnya hingga dapat berkontribusi 50% dari total pendapatan perseroan tahun ini.

Empat platform hiburan digital itu adalah OOLEAN, GameQoo, Indibox, dan OONA, yang dirilis saat penyelenggaraan Telkom Digisummit 2019, beberapa waktu lalu.

Oolean merupakan kolaborasi dengan pengembang gim asal Bandung Agate Studio dalam bidang publikasi gim, sedangkan GameQoo adalah platform gaming on demand berbasis komputasi awan yang dimainkan di TV dan PC.

EVP Digital & Next Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Joddy Hernady menyatakan, setiap tahunnya perusahaan menganggarkan dana inkubasi sebesar 0,5% dari pendapatan bersih yang digunakan untuk keperluan eksplorasi. Dana inilah yang digunakan untuk melahirkan inovasi yang berpotensi menjadi ladang bisnis baru perseroan di kemudian hari.

Dengan melahirkan terobosan tersebut, pihaknya berharap bisnis ritel perseroan yang terdiri dari broadband dan digital service dapat mencapai 50% dari total pendapatan, dari posisi saat ini yang mencapai 40%.

“Angka yang harus dikejar tahun ini lumayan besar, bisa Rp10 triliun sampai Rp15 triliun. Tapi target itu bukannya tidak mungkin tercapai. Kalau kami serius, bisnis digital Telkom bisa [berkontribusi] sekitar 50% dari total pendapatan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/4/2019).

Dia menambahkan, latar belakang lainnya yang mendasari ekspansi bisnis digital Telkom adalah keinginan untuk mendorong tumbuhnya ekosistem gim di Indonesia.

Dia menilai, saat ini porsi industri gim yang dikuasai pemain lokal masih di bawah 10%, sedangkan mayoritas masih dikuasai pemain luar negeri. Padahal, Indonesia merupakan pasar gim terbesar di Asia Tenggara.

Telkom juga memproduksi dan mempublikasi gim dari luar yang diadaptasi secara lokal. Untuk gim produksi sendiri, perusahaan membangun ekosisem inkubator bernama Indigo untuk menjaring perusahaan rintisan di bidang gim yang ada di Indonesia.

Saat ini, inkubator itu telah tersedia di empat kota yaitu Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Makassar. Nantinya, gim hasil inkubasi perusahaan rintisan itu akan dipasarkan melalui platform GameQoo.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper