Gojek Andalkan Kearifan Lokal untuk Menangkan Pasar

Deandra Syarizka
Jumat, 12 April 2019 | 00:56 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di Jakarta./Reuters-Beawiharta
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di Jakarta./Reuters-Beawiharta
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) mengandalkan kearifan lokal dalam pengembangan bisnis aplikasi supernya sebagai strategi memenangkan pasar di Indonesia dan Asia Tenggara. 

Founder dan Global  CEO Gojek Nadiem Makarim menyatakan bermula dari bisnis call center dengan 20-30 pengemudi,  Gojek kini berkembang menjadi aplikasi super yang memiliki 21 layanan mulai dari transportasi dan pembayaran,  pesan-antar makanan,  logistik dan masih banyak lainnya. Ekosistemnya juga menghubungkan pelanggan dengan 1,7 mitra pengemudi,  lebih dari 300 ribu pedagang makanan dan minuman,  serta lebih dari 600 ribu penyedia layanan.

Nilai transaksi atau Gross Transaction Value (GTV)  Gojek mencapai lebih dari US$ 9 miliar pada 2018 di 204 kota dan kabupaten di  lima negara Asia Tenggara. Nilai tersebut diklaim tumbuh sebanyak 13,5 kali lipat selama 2016-2018. 

"Kami bangga dan bersyukur karena konsep buatan anak bangsa tidak hanya memberikan manfaat di Tanah Air tetapi juga di Asia Tenggara, " ujarnya dalam acara Mitra Juara Gojek, Kamis (11/4).

Pihaknya menegaskan,  Gojek masih menjadi pemimpin pasar di Indonesia.  Berdasarkan laporan App Annie berjudul The State of Mobile 2019, Gojek disebut sebagai aplikasi ride-sharing yang paling banyak digunakan di Indonesia.  

Nadiem menjelaskan,  perusahannya melakukan revolusi digital dengan mengadopsi konteks lokal.  Menurutnya,  hal tersebut menjadi keunggulannya dalam memenangkan persaingan dibandingkan dengan kompetitor.

"Karena mulai di Indonesia adalah keunggulan kita.  Pemain lokal akan selalu menang di Indonesia.  Tidak akan menang di Asia Tenggara kalau tidak menang di Indonesia, " ujarnya.    

Guna melipatgandakan bisnis perusahaan ke depannya,  Nadiem menyatakan strategi aplikasi super (superapp) masih akan terus dijalankan dengan lebih mendalami empat pilar utama yaitu transportasi manusia,  logistik dan transportasi barang,  pesan antar makanan,  serta pembayaran dan jasa keuangan yang disebutnya memiliki potensi pertumbuhan paling besar saat ini.  

Saat ini,  Gojek memiliki tiga aplikasi super yang menjadi satu segitiga bisnis perusahaan.  Pertama,  aplikasi super untuk konsumen yang dikenal dengan Gojek. Kedua,  aplikasi super bernama Go-Bis untuk memproses transaksi bagi mitra pedagang UMKM yang tak hanya memproses pembayaran,  tetapi juga platform promosi,  hingga analisis data bagi pengembangan bisnis UMKM.  Ketiga, aplikasi super untuk pekerjaan dan pendapatan bagi seluruh mitra perusahaan.

Mengenai kabar decacorn--perusahaan teknologi dengan valuasi lebih dari US$10 miliar--yang santer beredar,  Nadiem menyatakan valuasi perusahaan bukanlah hal yang diumumkan perusahaan.  Menurutnya,  pihaknya lebih mengedepankan dampak sosial ketimbang valuasi perusahaan.

"Menjadi yang terbesar memang penting,  tetapi bukan yang utama. Kami lebih mengutamakan dampak sosial,  berapa banyak lapangan pekerjaan yang kita buka dan bagaimana peningkatan kesejahteraan mitra, " ujarnya.  

Dampak ekonomi yang diberikan Gojek tercermin dari temuan Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI)  tahun 2018 yang menyatakan kontribusi mitra Gojek kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp44,2 triliun, naik hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.  Kontribusi tersebut menghitung selisih pendapatan mitra sebelum dan sesudah bergabung dengan Gojek khususnya layanan Go-Ride,  Go-Food,  Go-Clean dan Go-Message.  

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan Indonesia memiliki pasar yang besar untuk dunia digital khususnya perusahaan rintisan, dan memiliki empat unicorn hingga kini. Pihaknya pun mengapresiasi dan bangga terhadap perkembangan bisnis Gojek yang telah go-internasional. 

"Kita tentu bangga anak bangsa bisa melahirkan sesuatu yang besar dan telah memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," ujarnya. 

Dia menyatakan pemerintah memfasilitasi dan memberikan fasilitas kepada perusahaan rintisan untuk terus berkembang.  Menurutnya,  bisnis perusahaan rintisan turut mendatangkan investasi ke Indonesia.  

"Startup 100% kita dukung.  Kita bikin kompetisi dan pertandingan agar lahir unicorn-unicorn baru, " ujarnya.  
 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper