Tidak sedikit wacana yang mengatakan bahwa kecanduan internet merupakan salah satu penyebab dari gangguan psikologis. Beberapa artikel di media internasional pernah memuat tulisan-tulisan mengenai memburuknya kondisi psikologis seseorang akibat kecanduan Facebook dan Instagram.
Namun, seperti halnya salah satu lagu karya Liam Hayes berjudul Fight Magic With Magic, dunia internet sepertinya tengah mencoba memperbaiki kerusakan psikologis akibat kecanduan aplikasi yang diderita oleh para penggunanya dengan menggunakan aplikasi.
Moodrise, salah satu aplikasi kesehatan, mengklaim dapat meringankan rasa sakit, meningkatkan suasana hati, dan memperbaiki kehidupan seseorang dengan memberikan semacam nutrisi digital bagi pengguna aplikasi tersebut.
Aplikasi ini menggunakan gambar yang sudah dikuratori serta audio dan video sains guna mengubah zat kimia di dalam otak Anda serta memberikan kenyamanan.
Namun, bagaimana sebenarnya aplikasi tersebut bekerja?
Di dalam Moodrise, terdapat tujuh treatment yakni confidence, connection, energy, calm, focus, happiness, dan imagination. Ketujuh hal tersebut layaknya pintu masuk menuju ruang pengobatan. Di dalamnya, tersedia langkah-langkah untuk menyalurkan nutrisi digital kepada Anda.
Ambil contoh, treatment imagination. Ketika Anda memilih treatment tersebut, pertama-tama Anda akan diajak untuk melihat foto salah satu halaman di kampus Oxford yang memiliki rumput hijau beserta salah satu bangunannya.
Di halaman tersebut, Anda dipaparkan sejarah singkat Oxford, seperti misalnya bahwa kampus itu dibangun pada 1379.
Memang membutuhkan usaha lebih untuk treatment yang satu ini, karena tidak seperti treatment lain yang dibantu oleh audio dan video, di sini seseorang dengan suasana hati yang buruk biasanya akan sangat sulit untuk memahami sebuah tulisan, apalagi tulisan sejarah.
Selain itu, proses pengobatan akan terasa semakin berat karena setiap penjelasan di aplikasi Moodrise menggunakan bahasa Inggris. Jadi, butuh usaha lebih bagi pengguna yang kemampuan bahasa Inggris-nya tidak terlalu bagus.
Di halaman berikutnya, treatment imagination menunjukkan salah satu ruangan paling bersejarah di Oxford, yakni Gothic Dining Hall. Di dinding ruangan tersebut, terpajang lukisan-lukisan para alumni Oxford yakni J. R.R. Tolkien, C.S. Lewis, dan Evelyn Waugh.
Hingga di fase itu, Anda barangkali merasa belum menemukan manfaat dari aplikasi ini. Apalagi, gambar tersebut memang disengaja diatur agar tidak memuat suatu objek secara subjektif, hanya memperlihatkan suatu ruangan tanpa penghuni dengan meja, kursi, dan furnitur lainnya.
Masuk ke halaman berikutnya, Anda akan tahu bahwa sebenarnya ada masalah di ruangan makan bergaya gotik tersebut, di mana ada sejarah kerusakan kecil di sana. Ratusan tahun yang lalu para kolese di kampus tersebut menyadari bahwa balok oak yang menyangga atap ruangan itu ternyata pernah mengalami pembusukan.
Di fase ini, Anda mungkin mulai merasakan sedikit kode psikologis yang ingin disampaikan oleh aplikasi Moodrise, tetapi maksud sebenarnya dari kode tersebut mungkin masih buram dan itu wajar.
Sedikit intermezzo, pengembang aplikasi Moodrise mengatakan pendekatan melalui video, audio, dan gambar berfungsi untuk memberi pengaruh positif kepada zat kimia yang ada di otak manusia secara saintifik sehingga memberikan ‘nutrisi digital’ kepada para penggunanya.
Kembali ke penyangga atap yang rusak. Di halaman berikutnya, terpampang gambar para kolese Oxford yang sedang kebingungan mencari solusi. Pasalnya, kayu oak dengan ukuran dan kualitas yang memadai untuk dijadikan balok penyangga yang baru sulit untuk didapatkan.
Pada gambar tersebut, kira-kira terdapat 16 orang kolese yang tengah berpikir keras mencari solusi. Salah satu kolese di bagian paling kanan gambar, tampak paling pusing dibandingkan dengan yang lainnya.
Dia, tampaknya, memang sengaja ditampilkan agar Anda secara perlahan menyadari bahwa di setiap situasi bermasalah, akan ada satu di antara sekian banyak orang yang memiliki suasana hati atau mood paling buruk.
Di halaman berikutnya langsung terpapar satu lukisan seseorang yang tampak stres, memegang jidat dengan mata terpejam. Di bagian tengah gambar lukisan terdapat tulisan, “the reply came quickly: We were wondering when you’d ask.”
Kata-kata itu merupakan jawaban dari si pengawas hutan yang selama ini ternyata menunggu pihak kolese untuk meminta terlebih dahulu.
Pada fase ini, kemungkinan besar Anda sudah mulai paham bagaimana Moodrise menyalurkan nutrisi digitalnya ke otak.
Hingga fase terakhir, Anda diminta untuk menggerakkan kursor ke bagian atas atau bagian bawah layar ponsel. Apabila kursor digerakkan ke atas, itu artinya Anda setuju kalau mood Anda mengalami perbaikan. Namun, apabila kursor digerakkan ke bawah, itu berarti sebaliknya.