Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi pertanian Limakilo menargetkan peningkatan volume distribusi beras hingga dua kali lipat setelah diakuisisi oleh Warung Pintar.
Co-Founder dan CEO Limakilo Walaesa Danto Menyatakan dengan akuisisi ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan pasokan beras dari perusahaan bumi desa menjadi 100 ton pada tahun ini, naik 48 ton dari tahun sebelumnya.
"Warung tradisional selalu menjadi bagian penting dan tradisi ekonomi Indonesia. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk berbelanja di warung tradisional, " ujarnya.
Baca Juga Gojek Luncurkan Get di Bangkok |
---|
Dia menambahkan, sejauh ini Limakilo telah memiliki 1.000 kios di Jakarta dan menyuplai bahan pokok dari tiga BUMDes dan 800 petani yang berada di Solo, Banyuwangi, Brebes, dan Sragen.
Namun, dia menyebut pertumbuhan kiosnya yang kurang agresif membuat serapan produk bahan pokok dari BUMDes menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu, dia berharap sinergi dengan Warung Pintar dapat membuat serapan bahan pokok dari BUMDes menjadi lebih maksimal lagi.
“Komoditas kami yang paling banyak kami distribusikan adalah beras. Hitungannya 1.000 warung sekitar 15 pack [kemasan 5 kg] per bulan. Dengan sinergi ini kita bisa upgrade 10 kali lipat, dan sudah ready operation,” ujarnya.
Warung Pintar, perusahaan rintisan teknologi mikro-ritel resmi mengakuisisi Limakilo, sebuah platform yang menyederhanakan rantai pasokan makanan dengan menghubungkan petani ke toko kelontong dan penjual sayur, dengan nilai yang tidak dipublikasikan.
Dengan adanya akuisisi sini, ribuan mitra Warung Pintar di Jakarta, Depok, Tangerang dan Banyuwangi akan mendapatkan akses langsung untuk menjual komoditas bahan makanan pokok di warung berbasis digital mereka.
Sejauh ini, Warung Pintar telah mengoperasikan lebih dari 1.200 warung di Jakarta, Tangerang, Depok dan Banyuwangi. Adapun pada tahun ini, perusahaan berencana membuka 5.000 warung baru di Jawa.