Bisnis.com, JAKARTA — Internet lahir di Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) ketika sekelompok insinyur yang bekerja di lembaga riset tersebut mendesain peramban (browser) pertama pada 1989. Pada 2019, atau 30 tahun setelahnya, semua pengguna internet bisa mencoba WorldWideWeb orisinal tersebut.
Pada Maret 1989, Tim Berners-Lee bersama dengan Robert Cailliau mendistribusikan proposal bertajuk Information Management: A Proposal di CERN. Isinya adalah desain arsitektur client-server sederhana, tautan (link), dan rencana pengembangan selama 6 bulan.
Berners-Lee menyelesaikan aplikasi WorldWideWeb, cikal bakal internet, pada November 1990. Aplikasi WorldWideWeb saat itu ditujukan sebagai prototipe jejaring HyperMedia Browser/Editor, program yang berfungsi sebagai antarmuka untuk pengguna.
Pada saat yang bersamaa, Berners-Lee mengembangkan peranti lunak peladen (server) hypertext yang dinamakan “httpd”. Peranti lunak ini bekerja di latar belakang sebagai peladen tempat perambang terkoneksi atau yang sekarang dikenal sebagai sistem laman web.
Kini cikal bakal internet tersebut kembali bisa diakses. Sekelompok insinyur di CERN juga membangun ulang antarmuka peramban pertama yang digunakan.
Tidak semua tautan di dalam WorldWideWeb masih bisa digunakan. Banyak sekali tautan yang mati. Namun, beberapa yang masih terhubung bisa menggambarkan bagaimana para pengguna internet paling awal memanfaatkan dunia maya.
Selain sistem komunikasi antardepartemen di CERN, WorldWideWeb juga menampilkan kanal rekreasi, termasuk “milis” berisi berita-berita sesuai ketertarikan.
Beberapa topik yang tersedia di dalam kanal rekreasi adalah barang antik, anime Jepang, komik, Disney, fiksi ilmiah, Star Wars, Star Trek, dan Dr. Who.
Bila tertarik untuk menjelajah internet versi paling awal, CERN menyediakannya di situs web ini.