Bisnis.com, JAKARTA – Huawei secara resmi meluncurkan chipset 5G multi-mode yang disebut Balong 5000 dan perangkat 5G komersial pertama yang ditenagai chipset itu, yaitu Huawei 5G CPE Pro
CEO Consumer Business Group Huawei Richard Yu menyebut Balong 5000 secara resmi menandai dimulainya era 5G. Chipset ini mendukung berbagai produk 5G di samping smartphone, termasuk di dalamnya perangkat broadband rumahan, perangkat yang terhubung ke kendaraan, dan modul 5G.
"Balong 5000 akan menyingkapkan dunia yang benar-benar baru bagi konsumen. Ini akan membuat semuanya masuk akal, dan akan menyediakan koneksi berkecepatan tinggi yang diperlukan untuk berbagai perangkat cerdas di mana-mana,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Sabtu (26/1/2019).
Menurutnya, dengan dukungan dari Balong 5000, Huawei 5G CPE Pro akan memungkinkan konsumen mengakses jaringan yang lebih bebas dan menikmati pengalaman konektivitas yang sangat cepat. Huawei memiliki serangkaian kemampuan terintegrasi di seluruh chip, perangkat, layanan cloud, dan jaringan.
“Membangun di atas kekuatan ini, sebagai pemimpin era 5G, kami akan membawa pengalaman yang terinspirasi dan cerdas bagi konsumen global dalam setiap aspek kehidupan,” tambahnya.
Balong 5000 mendukung konektivitas 2G, 3G, 4G, dan 5G dalam satu chip. Hak tersebut secara efektif akan mengurangi latensi dan konsumsi daya saat bertukar data antara mode yang berbeda dan secara signifikan akan meningkatkan pengalaman pengguna pada tahap awal penyebaran 5G komersial.
Huawei mengklaim Balong 5000 adalah chipset pertama yang mencapai benchmark industri terkait kecepatan puncak pengunduhan 5G. Pada Sub-6 GHz (pita frekuensi rendah, spektrum utama yang digunakan untuk 5G), Balong 5000 dapat mencapai kecepatan unduh hingga 4,6 Gbps.
Adapun, pada spektrum mmWave atau pita frekuensi tinggi yang digunakan sebagai perpanjangan spektrum untuk 5), Balong 5000 dapat mencapai kecepatan pengunduhan hingga 6,5 Gbps - 10 kali lebih cepat daripada kecepatan 4G LTE paling cepat di pasaran saat ini.
Chipset ini juga mendukung arsitektur jaringan standalone (SA) dan non-standalone (NSA) untuk 5G. Dengan non-standalone, arsitektur jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G LTE yang lama, sedangkan standalone 5G, akan memiliki arsitektur independennya sendiri.
Sebagai chipset multi-mode, Balong 5000 mendukung komunikasi Vehicle to Everything (V2X). Adapun, rencananya smartphone 5G Huawei yang ditenagai Balong 5000 akan dirilis pada Mobile World Congress tahun ini di Barcelona.