IoT Forum Bertransformasi Menjadi Asosiasi, Dorong Sertifikasi Makers

Dhiany Nadya Utami
Senin, 17 Desember 2018 | 07:34 WIB
Founder Indonesia Internet of Things (IoT) Forum sekaligus Deputy  CEO PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya (tengah) bersama CEO Prasimax Didi Setiadi (kanan) dan VP Technology & System Telkomsel Indra Mardiatna menjadi pembicara dalam seminar IoT Goes to Market 2018, di Jakarta, Kamis (25/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Founder Indonesia Internet of Things (IoT) Forum sekaligus Deputy CEO PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya (tengah) bersama CEO Prasimax Didi Setiadi (kanan) dan VP Technology & System Telkomsel Indra Mardiatna menjadi pembicara dalam seminar IoT Goes to Market 2018, di Jakarta, Kamis (25/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Para pegiat industri internet of things (IoT) membentuk asosiasi demi menggenjot akselerasi perkembangan ekosistem IoT di Indonesia.  

Asosiasi tersebut merupakan inisiasi para pegiat yang awalnya tergabung dalam Indonesia IoT Forum dan terdiri dari  pegiat yang berasal dari berbagai elemen industri IoT, mulai dari pelaku bisnis, akademisi, hingga profesional.

Sekretaris Jenderal Asosiasi IoT Indonesia Fita Maulani menuturkan inisiasi untuk membuat asosiasi muncul seiring perjalanan program IoT Goes to Market yang menyambangi 5 kota besar di Indonesia.

Menurutnya, para pemangku kepentingan mengusulkan agar organisasi yang sebelumnya berbentuk forum disahkan menjadi wadah berbadan hukum sehingga lebih mudah melaksanakan berbagai program yang mendukung percepatan industri IoT di dalam negeri.

“Akhirnya para founder awal Indonesia IoT Forum dan pegiat selama ini berkumpul kemudian sepakat membentuk asosiasi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (14/12/2018).

Fita mengatakan asosiasi juga akan menjadi payung bagi mereka dalam membuat berbagai program pelatihan dan sertifikasi bagi para pengembang atau tenaga ahli di bidang IoT. Selain itu, mereka mendorong berdirinya laboratorium IoT tidak hanya di Jakarta, tetapi kota-kota lainnya.

Sebelumnya, Founder sekaligus Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya menilai masalah sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang tak dapat diabaikan dalam membentuk sebuah ekosistem.

Dia menyebut ekosisten IoT di Indonesia sebenarnya tidak akan membutuhkan waktu lama untuk matang karena hampir seluruh elemen di dalamnya sudah siap, baik dari sisi penyedia jaringan, pengembang, produsen, maupun pemodal.

Akan tetapi, untuk mengembangkannya secara masif, Teguh menilai perlu adanya penyiapan SDM secara khusus apalagi teknologi IoT merupakan hal yang relatif baru, contohnya mengadakan kursus atau sertifikasi khusus ahli IoT.

“Kalau tadi kita ngomong bisnis emang kita ngomong industri, perdagangan dan lainnya. Akan tetapi penyiapan sumber daya itu satu hal yang harus kita dorong,” ujarnya.

Rencananya, asosiasi akan berusaha memfasilitasi hal tersebut dengan membuat semacam program vokasi dan sertifikasi agar lahir SDM yang berkualifikasi dan kualitasnya diakui melalui sertifikat, sehingga akan memudahkan mereka memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri.

“Kalau lembaga pendidikan formal nggak bisa, ya kami yang akan mensertifikasi anak-anak untuk certified. Enggak butuh sertifikasi yang aneh, pokoknya sertifikasi [bisa via] online,” paparnya.

Pengukuhan Asosiasi IoT Indonesia sendiri dilakukan pada Senin (10/12) lalu sementara musyawarah nasional mereka digelar Kamis (13/12). Teguh yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua umum Indonesia IoT forum didapuk sebagai ketua umum asosiasi, didampingi oleh Andri Yadi (DycodeX) sebagai wakil ketua dan Fita Maulani (Alita) sebagai sekretaris jenderal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper