Jumlah Perusahaan Cerdas di Asia Pasifik Meningkat

Dhiany Nadya Utami
Selasa, 6 November 2018 | 08:23 WIB
Ilustrasi Internet of Things (IoT)
Ilustrasi Internet of Things (IoT)
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah perusahaan melek teknologi di kawasan Asia Pasifik meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu, antara lain disebabkan oleh peningkatan investasi Internet of Things (IoT), aktivitas berbagi data secara real-time, dan alur kinerja mobile yang kolaboratif.
 
Hal tersebut disampaikan dalam survei tahunan Zebra Technologies Corporation yang bertajuk “Intelligent Enterprise Index”. Laporan ini mengukur sejauh mana perusahaan memenuhi kriteria yang menggambarkan Intelligent Enterprise (Perusahaan Cerdas) masa kini.
 
Indikatornya yaitu perusahaan yang menghubungkan dunia fisik dan digital guna mendorong inovasi melalui panduan real-time, lingkungan yang diberdayakan oleh data, dan alur kerja mobile yang kolaboratif.
 
Perusahaan yang didefisinikan sebagai “perusahaan cerdas” mesti mencetak lebih dari 75 poin pada keseluruhan indeks. Jumlah perusahaan yang melampaui poin meningkat dua kali lipat menjadi 10% pada 2018.
 
Di Asia Pasifik, terjadi lonjakan jumlah perusahaan yang dinilai benar-benar “cerdas”, yang naik 20 poin menjadi 22% pada tahun ini. Rata-rata skor Asia Pasifik meningkat dari 49 poin pada 2017 menjadi 63 poin pada 2018, yang menekankan adopsi cepat solusi IoT di wilayah tersebut.
 
Secara keseluruhan, survei tersebubt menunjukkan pertumbuhan penerapan dan investasi IoT setiap tahunnya dan menyoroti suatu momentum baru, di mana perusahaan-perusahaan enterprise memperkirakan adanya lebih sedikit penolakan terhadap pengadopsian IoT dan semakin mengakui solusi IoT sebagai komponen inti untuk mendorong pertumbuhan di masa mendatang.
 
Chief Technology Officer Zebra Technologies Tom Bianculli mengatakan survei itu memperlihatkan bahwa lebih banyak perusahaan mengakui nilai dari pemanfaatan strategi IoT dan mereka akan terus mendorong adopsi serta investasi IoT di masa depan.
 
“Seiring teknologi-teknologi baru yang terus mentransformasi lini depan bisnis, sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh data real-time di lini depan operasi perusahaan memberdayakan para pekerja garis depan dengan informasi yang tepat untuk mengoptimalkan tindakan dan hasil,” paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (5/11/2018).
 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Annisa Margrit
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper