Alibaba Bakal Sekolahkan 1.000 Direktur Perusahaan Rintisan

Duwi Setiya Ariyanti
Minggu, 14 Oktober 2018 | 03:31 WIB
Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Bagikan

Bisnis.com, KUTA--Alibaba Institute bakal memberikan akses pendidikan kepada 1.000 direktur perusahaan rintisan sebagai kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Bos Alibaba, Jack Ma telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaa digital di Tanah Air. Caranya, bukan dengan mendirikan kampus di Indonesia. Melainkan, dengan menyekolahkan 1.000 direktur perusahaan rintisan. 

Adapun, perusahaan rintisan yang mendapat kesempatan ini merupakan perusahaan yang sudah mendapatkan pendanaan Seri A atau Seri B. Selain itu, Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia yang akan menyeleksi direktur dari perusahan rintisan mana yang berhak mendapat kesempatan belajar di Hangcow, China. 

Program yang dimulai pada 2019 itu akan melengkapi program dari pemerintah dan ekosistem untuk meningkatkan kapasitas SDM. Seperti diketahui, pemerintah menggandeng perusahaan seperti Microsoft dan Cisco untuk mencetak 20.000 teknisi pada 2019. 

"Mereka punya program 1.000 dari Alibaba Institut. Startup barangkali yang sudah Seri A atau Seri B bukan yang baru dapat seed funding," ujarnya dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (13/10/2018).

Selain itu, inisiasi untuk membantu meningkatkan ekspor juga akan dilaksanakan bulan depan yakni memasarkan produk dalam negeri ke pasar China. Oleh karena itu, pihaknya melibatkan berbagai pihak seperti Badan Ekonomi Kreatif untuk membantu desain kemasan sehingga memberi nilai tambah terhadap produk yang ditawarkan. 

Pada platform Taibao, dia menyebut akan ada hari belanja online yang memungkinkan produk Tanah Air bisa diakses para konsumen di China. 

"Ekspor itu yang kelihatan dan ada momentum single day. Kami kan defisit lebih banyak impor barang China daripada ekspor," katanya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper