Jack Ma Akan Bantu Digitalisasi Ekonomi Indonesia

Syaiful Millah & Wibi Pangestu
Minggu, 14 Oktober 2018 | 23:48 WIB
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua eksekutif Alibaba Group Holding, Jack Ma, berencana membuka sebuah lembaga untuk melatih ribuan pengusaha teknologi di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa lembaga tersebut bertujuan untuk melatih 1.000 pemimpin teknologi selama 10 tahun ke depan. Akan tetapi, dia tidak mengatakan kapan lembaga ini akan diterapkan.

“Kami akan memberi banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk belajar,” katanya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (14/10/2018).

Jack Ma melanjutkan bahwa Indonesia perlu berinvestasi terhadap sumber daya manusia. Menurutnya, era digitalisasi akan terbuka saat masyarakat mulai mengalami peningkatan dari sisi pandangan dan keterampilan.

Lembaga besutan Ma tersebut nantinya juga akan melatih ratusan pengembang dan insinyur untuk membantu bisnis Indonesia kearah digitalisasi, mengingat negara ini masih kekurangan insinyur terlatih dalam hal teknologi.

Selain investasi terhadap sumber daya manusia, Ma juga mengatakan pihaknya akan berinvestasi pada pengembangan usaha lokal di Indonesia. Dia menilai, pengembangan usaha lokal akan membawa dampak positif seperti yang telah dilakukan Alibaba terhadap usaha lokal di China.

“Kami ingin pengusaha lokal di Indonesia seperti para UMKM tumbuh. Ini kunci penting untuk mengembangkan ekonomi negara ini,” kata Ma.

Lebih lanjut, dia juga berencana akan mengalirkan investasi ke Indonesia melalui sektor ecommerce, komputasi awan, logistik, dan infrastuktur internet.

Pendiri Alibaba Group, Jack Ma ingin masyarakat Indonesia menjadi masyarakat non-tunai dengan diciptakannya ekosistem bisnis serba digital.

Hal tersebut disampaikan Jack Ma dalam pertemuannya dengan Komite Pengarah Pelaksanaan Peta Jalan Sistem E-dagang di Nusa Dua, Bali pada Sabtu (13/10). Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Minggu (14/10) sore, Jack Ma bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.

Jack Ma menjelaskan, ekosistem bisnis yang serba digital dapat dibangun di Indonesia. Untuk membantu tumbuhnya ekosistem tersebut, Jack Ma menyatakan Alibaba siap membantu pertumbuhan bisnis sektor industri kecil dan menengah di Indonesia.

“Kami akan membuat Indonesia menjadi masyarakat non-tunai. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih efisien dan usaha kecil dan menengah bisa meraup lebih banyak uang,” tutur Jack Ma dalam keterangan resmi.

Keinginan Jack Ma tersebut direalisasikan melalui rencana Alibaba untuk membangun Jack Ma Institute of Enterpreneurs di Indonesia. Fasilitas pendidikan tersebut dibangun untuk mendukung tumbuhnya wirausaha dan sumber daya manusia yang terampil dalam ekonomi digital.

Jack Ma optimistis bahwa pemerintah dan pengusaha Indonesia dapat segera memasuki era ekosistem bisnis serba digital dengan memanfaatkan teknologi terkini. Fasilitas pendidikan yang akan dibangun Alibaba pun menyiapkan kurikulum yang mengarah pada persiapan ekosistem bisnis serba digital.

Sementara, Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan pada September lalu, Indonesia telah bermitra dengan Ma untuk mencari cara dalam memanfaatkan bisnis Alibaba guna meningkatkan ekspor Indonesia ke China.

Berdasarkan laporan yang dirilis McKinsey pada 2017 disebutkan bahwa nilai pasar ecommerce dalam negeri mencapai US$8 miliar dan diperkirakan akan meningkat hingga US$55 miliar pada 2022 mendatang. 

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan perusahaan raksasa asal China, Alibaba Group ingin membangun Jack Ma Institute of Enterpreneurs di Indonesia.
 
Hal tersebut disampaikan Airlangga usai bertemu dengan pendiri Alibaba Group, Jack Ma. Dalam keterangan resmi yang diterimaBisnis pada Minggu (14/10) sore, Airlangga dan Jack Ma bertemu dalam rangkaian pertemuan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG).
 
Rencana pembangunan fasilitas tersebut bertujuan untuk berkontribusi dalam menumbuhkan wirausaha dan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. Melalui pendidikan, iklim wirausaha dan SDM dapat dibentuk agar sesuai kebutuhan di era ekonomi digital.
 
"Tentunya mereka sudah punya model sendiri dan diharapkan menjadi prototype untuk menciptakan SDM kita lebih berkualitas. Sedangkan, pemerintah akan menyiapkan regulasinya, seperti mengenai fintech. Tetapi untuk yang lain, Jack Ma hadir sebagai advisor pemerintah," tutur Airlangga.
 
Materi yang akan diberikan dalam fasilitas pendidikan tersebut masih digodok dan akan difinalkan oleh Jack Ma. Beberapa materi yang menjadi fokus antara lain tentang pengelolaan komputasi awan (cloud computing), teknologi keuangan (termasuk blockchain), dan infrastruktur internet.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Fajar Sidik
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper