Presiden Jokowi Sebut Inovasi Faktor Penting dalam Tekfin

Rinaldi Mohammad Azka
Kamis, 11 Oktober 2018 | 13:16 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong beserta delegasinya di sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./Antara-Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong beserta delegasinya di sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./Antara-Nyoman Budhiana
Bagikan

Bisnis.com, NUSADUA -- Presiden tekankan pentingnya menjaga pertumbuhan inovasi dalam teknologi finansial (tekfin) dengan tidak memberikan aturan yang berlebihan dan mematikan inovasi tersebut.

Presiden Joko Widodo menjelaskan saat ini sudah 25 tahun sejak pertama kalinya internet boom terjadi. Peristiwa kemunculan tekfin menurutnya mirip dengan kemunculan internet masa itu.

"Yang membuat internet boom terjadi karena adanya regulator yang baik dari Bill Clinton jadi ada dua prinsip, yakni sentuhan yang halus dan perlindungan terhadap penggunanya," jelasnya saat menyampaikan keynote speech dalam Bali Fintech Agenda, Kamis (11/10/2018).

Menurutnya regulasi tersebut memberikan ruang agar inovasi bisa terjadi sehingga bermunculan perusahaan-perusahaan besar seperti Yahoo dan Mozaic.

Lebih lanjut, dia melanjutkan jika aturan dari para pembuat kebijakan terlalu ketat, yang terjadi adalah akan banyak penggunanya memilih jalur yang ilegal.

"Pertama, regulasi yang ramah dan akuratif ini mencegah intervensi pemerintah yang terlalu berlebihan. Kedua, memberi para kreator untuk menciptakan tanpa takut akan kewajiban sipil dan hukum apabila eksperimen mereka gagal," tuturnya.

Dengan begitu, eksperimen meningkat dan memberi dampak pada ekonomi dan fondasi dari internet yang digunakan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper