Bisnis.com, JAKARTA — Apple boleh saja menguasai pasar perangkat sandang (wearable) global. Di Indonesia yang pasarnya masih fluktuatif, Samsung dan Garmin mendominasi.
Berdasarkan data IDC per Q2/2018, Apple masih menjadi pemimpin pasar wearables dunia dengan pangsa pasar 17,0%, ditempel oleh Xiaomi dengan market share 15,1%. Kemudian menggenapi posisi 5 besar berturut-turut ada Fitbit (9,5%), Huawei (6.5%), dam Garmin (5,3%).
Untuk pasar Indonesia, menurut Associate Analyst IDC Indonesia Risky Febrian, masih didominasi oleh produk basic wearable, sementara smart wearable seperti smart watch volumenya tak terlalu besar karena memiliki harga yang tinggi.
“Smartwatch cederung lebih kecil growth-nya karena [pasar di Indonesia] lebih didorong oleh basic wearable,” katanya kepada Bisnis, Kamis (5/10/2018).
Kendati enggan menyebut angka pasti, Risky mengatakan untuk sektor smart wearable di Tanah Air didominasi oleh Samsung, Amazfit, serta Garmin. Adapun untuk basic wearable Fitbit, Amazfit, dan Xiaomi menjadi jawara.
Risky menuturkan sebenarnya dari waktu ke waktu pengapalan produk para pemain yang dominan ini pun tidak mencatatkan jumlah yang besar. Alasannya, pasar wearable di Indonesia masih kecil dan kecederungan konsumen untuk membeli atau mengganti perangkat wearable mereka masih cederung kecil jika dibandingkan dengan ponsel.
Baca Juga Mengenal Beragam Format E-Book |
---|
"Cenderung fluktuatif, biasanya ketika ada model baru keluar, shipment-nya akan naik tapi tetap kecil," ujarnya.
Salah satu pemain wearable di Indonesia asalah Samsung. Vendor asal Korea Selatan ini menyebut penjualan produk mereka di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang terbilang baik.
Bahkan, Product Marketing Manager Samsung Mobile Annisa Maulina mengatakan pemesanan pra-order untuk produk Galaxy Watch yang berlangsung pada 7—15 September lalu melebihi target awal mereka. Pun, jumlah pemesanannya di atas produk smartwatch mereka yang sebelumnya.
Annisa menyebut salah satu alasannnya karena mereka telah mengumumkan kehadiran smartwatch tersebut pada ajang Galaxy Unpacked yang merupakan momen peluncuran ponsel premium Samsung, Galaxy Note 9, pada Agustus silam sehingga dapat menarik minat konsumen lebih baik.
"Selain itu waktu pra-order Galaxy Note 9 kami sediakan paket bundling," katanya baru-baru ini.
Dia menyatakan Samsung optimistis produk wearables mereka dapat diterima dengan baik di pasar Tanah Air. Pasalnya, dia mengklaim saat ini mereka masih merajai pasar dalam negeri.
"Untuk produk yang masuk resmi ke sini, ya sampai saat ini kami masih nomor 1 ya," tukas Annisa.