Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi E-Commerce Indonesia baru saja mengumumkan susunan kepengurusan periode 2018—2020.
Asosiasi tersebut nantinya bukan hanya menaungi seluruh pelaku industri dagang-el, melainkan bakal menjadi payung besar bagi semua pemain di industri digital.
Beberapa sektor industri yang bernaung di bawah idEA termasuk layanan on-demand, teknologi kesehatan, teknologi pertanian, internet of things, serta pengembang gim dan konten.
Ketua Umum IdEA Ignatius Untung menyatakan tengah melakukan penyesuaian struktur keanggotaan idEA untuk bertransformasi menjadi asosiasi yang mewadahi bisnis ekonomi digital.
"Semangatnya adalah menjadikan idEA payung besar bagi semua. Bicara mengenai ekonomi digital, tentu banyak industri yang bisa ditarik ke dalam," ujarnya, Kamis (6/9).
Wakil Ketua Umum idEA Bidang Government Relation Mohamad Rosihan menyatakan inisiatif tersebut bukan hanya sudah lama menjadi perbincangan internal asosiasi. Menurutnya, gagasan tersebut sudah sejak lama turut dibicarakan dengan pemerintah.
"Dengan sendirinya e-commerce hanya menjadi salah satu aspek di dalam ekonomi digital meskipun sekarang punya peranan terbesar. Berbagai ruang lingkup kebutuhan pembahasan asosiasi ternyata tidak hanya spesifik ke e-commerce tapi meluas ke keseluruhan aspek ekonomi digital," ujarnya.
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) didirikan pada 2012 sebagai wadah yang menaungi berbagai pelaku dan platform penunjang ekosistem e-commerce. Asosiasi tersebut memiliki sebanyak 340 anggota.