Bisnis.com, JAKARTA – Digitalisasi pemanfaatan teknologi internet of things (IoT) terbukti mendorong efisiensi dan pemangkasan proses bisnis serta meningkatkan produktivitas.
Dengan berbagai manfaat yang dirasakan itu, menurut survei Asia IoT Business Platform di Asean tahun lalu, lebih dari 83% pelaku bisnis Indonesia tengah mengeksplorasi dan mengimplementasikan solusi teknologi IoT.
Menurut survei itu, 11,8% bisnis sudah mengimplementasikan IoT dan 5,1% sudah mendapat manfaat dari pengimplementasian itu. Adapun, 29% sedang mengeksplorasi solusi-solusi IoT yang ada, dan 37% masih mengumpulkan fakta dan mempelajari solusi IoT.
Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform, mengakui pihaknya sangat positif menyikapi tentang perkembangan IoT di Indonesia. Pasalnya, ujarnya, dia telah melihat langkah yang diambil perusahaan lokal selama 2—3 tahun terakhir dalam membangun strategi digitalisasi yang terfokus.
“Itu dilakukan supaya mereka bisa bersaing tidak hanya secara lokal, tetapi juga regional,” katanya dalam sambutannya di Asia IoT Business Platform Media Day di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (5/7/2018).
Adapun, survei terbaru Asia IoT Business Platform 2018 terhadap perusahaan-perusahaan Asean sedang dilakukan dan hasilnya akan dipaparkan pada Asia IoT Business Platform (AIBP) Ke-25 di Jakarta, yang akan digelar pada 28—29 Agustus 2018.
Informasi terbaru mengenai implementasi teknologi IoT di Indonesia tahun ini, begitu juga perbandingannya dengan negara-negara lain di Asean akan menjadi satu dari banyak topik menarik yang akan didiskusikan di AIBP 2018. Adapun, temanya adalah “Digitization of Local Enterprises in Indonesia”.
Dirjen Aplikasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Semuel Abrijani memaparkan, pemerintah dengan mencanangkan Revolusi Industri 4.0 mengharapkan berbagai sektor industri di Indonesia menerapkan dan mengembangkan teknologi IoT.
“Misalnya, Cikarang Dry Port sebagai pelabuhan bisa makin berkembang dan efisien dengan dukungan teknologi IoT,” tuturnya saat menjadi panelis di Asia IoT Business Platform Media Day.
Di sektor logistik dan pelabuhan, pemanfaatan teknologi IoT diklaim dapat menghasilkan efisiensi sekitar 60%—70% serta mempercepat proses bisnis.
Managing Director PT Cikarang Inland Port (pengelola Cikarang Dry Port) Benny Woenardi mengatakan ekosistem pelabuhan melibatkan berbagai pihak sehingga proses komunikasi selalu menjadi tantangan serius.
“Dahulu komunikasi berantai, sekarang dapat dilakukan secara simultan dengan teknologi IoT. Jadi, dahulu pekerjaan setengah hari, sekarang dengan sekian menit bisa selesai. Itulah yang dimaksud peningkatan efisiensi yang mendorong produktivitas,” ujar Benny.
Panelis lainnya yang ikut hadir dalam acara tersebut adalah, Director Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Ronni Rombe.
Tampak pula Head Engineering and Procurement Planning PLN Warsono Martono, Head of Digital Service Division Telkom Arief Musta'in, dan Head of IoT & Vertical Apps Solutions Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa.