Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. masih bisa melanjutkan penaikan harga produk untuk memperbaiki kinerja keuangan setelah terdampak registrasi kartu SIM prabayar.
CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi mengatakan saat ini masih terdapat ruang untuk menaikkan harga paket data. Dari sisi industri, dia menyebut saat ini menjadi momentum yang tepat memperbaiki harga setelah terdampak kebijakan registrasi kartu SIM prabayar.
“Untuk industri juta positif untuk meningkatkan harga saat ini melihat kondisi pasar kami sekarang. Ya tentunya [untuk memperbaiki kinerja keuangan setelah registrasi],” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (2/7/2018).
Ssebelumnya, Joy menyebut dampak registrasi telah terlihat pada kinerja perusahaan pada kuartal I/2018. Alasannya, perusahaan mengubah skema bisnis pull menjadi push pada awal tahun.
Dari sisi pendapatan operasional, pada kuartal I/2018 Indosat mengumpulkan Rp5,69 triliun atau turun 21,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yakni Rp7,29 triliun.
Sementara itu, penurunan juga terlihat pada EBITDA yakni Rp1,94 triliun pada kuartal I/2018 atau turun 37,3% dibandingkan dengan kuartal I/2017 dengan Rp3,1 triliun.
Indosat pun memeroleh rugi bersih sebesar Rp506 miliar padahal pada periode yang sama tahun 2017 perusahaan mendapatkan laba bersih Rp174 miliar.
Langkah menaikkan harga pun akhirnya menjadi harapan untuk memperbaiki kinerja. Pasalnya, dari laporan JP Morgan, nomor prabayar Indosat yang terdaftar hanya sebesar 35% dari jumlah yang tercatat akhir tahun atau 33,6 juta nomor di jaringan. Menurut Joy, kenaikan harga ini mendapat respons positif dari konsumen.
“Kami lihat masih ada ruang untuk menaikkan harga saat ini dan so far reaksi konsumen masih positif dengan harga baru sekarang,” katanya.
Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo Deva Rachman mengatakan dengan tarif data murah, perusahaan sulit melakukan investasi. Di sisi lain, tren penggunaan data terus naik saat layanan SMS dan telepon terus turun.
“Sulit untuk pemegang saham melakukan investasi, di mana saat ini data mendominasi pemakaian dari konsumen,” kata Deva.