Elektronik Batam Jadi Unggulan Industri 4.0

Sarma Haratua
Sabtu, 14 April 2018 | 09:11 WIB
Suasana pembuatan kapal di galangan kapal Batam, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Suasana pembuatan kapal di galangan kapal Batam, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Bagikan

Bisnis.com, BATAM – Menteri Perindustrian Airlangga Hartato menilai Industri elektronik di Batam bisa menjadi unggulan dalam revolusi Industri generasi keempat atau Industri 4.0. Revolusi ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan dukungan Internet of Things.

“Industri elektronik di Batam, dengan suporting Internet of Thing di Batam bisa jadi unggulan Industri 4.0,” ujar Airlangga Hartato di Batam, Jumat (13/4).

Revolusi industri 4.0 tentu akan memberikan keuntungan bagi industri elektronik di Batam. Dengan mendorong penggunaan teknologi digital, maka proses produksi akan semakin efisien. Efisiensi tentu saja akan mendorong pertumbuhan produksi yang lebih baik.

Dari sisi jumlah, industri elektronik di Batam terbilang cukup besar. Sekitar 70 persen ada di kawasan Batamindo yang bergerak di bidang elektronik.

Industri Elektronik yang bertahan di Batam adalah industri dengan nilai tambah yang tinggi. Salah satunya malah menduduki 3 besar indusri semi konduktor dunia. Biasanya industri seperti ini memiliki margin yang cukup tinggi dan tak sensitif dengan upah karyawan.

“Dari sini, Batam harus bergerak maju ke industri- industri yang nilai tambahnya lebih baik,” jelasnya.

Setelah mengalami perlambatan tahun-tahun belakangan, industri sektor elektronik tampaknya akan rebound karena nilai tambahnya lebih tinggi. Menurutnya kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh industri di Batam. Apalagi produksi industri di Batam adalah untuk global market.

“Yang perlu ditingkatkan adalah pendalaman dari industrinya sendiri. Produksi Smarthphone misalnya, butuh volume produksi yang lebih besar,” jelasnya.

Namun kebutuhan SDM yang mumpuni dalam revolusi industri 4.0 juga perlu perhatian khusus. Menurutnya Batam perlu merumuskan strategi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja Skill. Mengingat penduduk di kawasan ini sangat terbatas.

“Ketersediaan SDM dengan skill yang dibutuhkan juga harus dipastikan,” jelasnya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sarma Haratua
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper