Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang 2017, PT Indosat Tbk. mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan seluler sebanyak 28,7% dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar 85,7 juta menjadi 110,2 juta.
Dikutip dari laporan kinerja perusahaan akhir 2017, 109 juta dari total 110,2 juta pelanggan Indosat adalah pelanggan prabayar dengan pertumbuhan 28,6% dibandingkan dengan 2016 yakni 84,7 juta. Sementara itu, untuk pelanggan pascabayar mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan 36% dari 900.000 pelanggan pada 2016 menjadi 1,2 juta pelanggan pada 2017.
Kendati dari segi jumlah pelanggan mencatatkan pertumbuhan, rata-rata pendapatan per unit (ARPU) cenderung menurun dengan penurunan 19,4% secara total. Untuk ARPU pascabayar, penurunan sebesar 15% dari Rp151.900 menjadi Rp129.100, sedangkan untuk ARPU prabayar turun 19,6% dari Rp23.600 menjadi Rp19.000.
Dari sisi pendapatan, perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dari seluler sebesar 1,7% dari Rp24,09 triliun di 2016 menjadi Rp24,49 triliun. Pendapatan dengan pertumbuhan terbesar berasal dari segmen produk multimedia, data dan internet (MIDI) dengan 9,4% dari Rp4,13 triliun menjadi Rp4,51 triliun.
Pertumbuhan jumlah pelanggan pun sejalan dengan upaya perseroan membangun infrastruktur. Dengan tren naiknya pelanggan berbasis data, jumlah base transceiver stations (BTS) 2G berkurang dari 24.042 unit di 2016 menjadi 23.999 unit di 2017. Hal itu berbeda dengan jumlah BTS 3G dan 4G yang terus bertambah.
Untuk 3G, Indosat mengoperasikan 30.179 BTS atau bertambah 2.455 dari 27.724 BTS yang dioperasikan pada 2016. Kemudian, untuk BTS 4G, Indosat mengoperasikan 7.179 BTS atau bertambah 2.462 unit dari yang beroperasi 4.717 unit di 2016. Secara total, per 31 Desember 2017, perusahaan mengoperasikan sebanyak 61.357 BTS di 205 kota.
