Bisnis.com, JAKARTA — Kendati saat ini para vendor ponsel pintar berlomba-lomba merilis smartphone berkamera canggih, produsen kamera asal Jepang, Sony, mengaku tak khawatir hal tersebut akan mengganggu pasar kamera.
President Director PT Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama menyatakan ponsel berkamera canggih tetap tidak akan menggantikan pengalaman memotret dengan kamera foto.
“Kami tidak menutup mata akan hal itu, tapi kami juga tidak menganggap hal tersebut sebagai kompetisi,” ujarnya saat ditemui usai peluncuran kamera mirrorless Sony A7 III di Jakarta, Kamis (29/3/2018).
Makiyama menuturkan, belakangan ini berfoto memang telah menjadi kultur yang melekat di masyarakat, khususnya dengan kamera ponsel. Alih-alih mengganggu, dia menilai hal tersebut sebagai kebiasaan yang bagus karena dapat membangkitkan minat pengguna terhadap dunia fotografi.
"Secanggih apapun kamera ponsel tetap saja memiliki limit,” ucapnya.
Foto yang diambil lewat kamera ponsel, ujar Makiyama, memiliki kualitas yang berbeda dengan foto yang diabadikan melalui kamera, misalnya dengan kamera mirrorless full frame. Begitu pula dengan fungsi kamera, banyak fitur-fitur yang tidak dapat digantikan oleh kamera ponsel.
Baca Juga Tiga Lensa Leica di Huawei P20 Pro |
---|
“Sensor gambar, autofokus, zoom, segala aspek, terutama pengalaman memotretnya pasti berbeda,” tambah Makiyama.
Makiyama optimistis apalagi melihat pertumbuhan pasar kamera saat ini, khususnya kamera mirrorless. Dia menyatakan sepanjang 2017 saja Sony mengalami peningkatan pendapatan global sebesar 80% dan ditargetkan naik pada tahun ini.
“Kami terus berusaha untuk meningkatkan pasar, terus menghidupkan kultur foto. Membuat lebih banyak orang menggemari fotografi, terutama dengan kamera mirrorless,” tutupnya.