Bisnis.com, JAKARTA -- Banyak yang mengira kesuksesan Spiegel menjadi CEO Snapchat karena latar belakangnya yang lahir dari keluarga mapan.
Padahal, Spiegel menjadi sesukses sekarang ini karena dia tidak ingin menjadi 'seperti' orang tuanya, tepatnya dia tidak ingin menjadi seperti ayahnya.
Spiegel kecil lahir pada 4 Juni 1990 dan tumbuh besar di kawasan Pacific Palisades, California, AS. Ayah dan ibunya, John W. Spiegel dan Melissa Ann Thomas, merupakan pengacara dan sukses secara finansial.
Namun, meskipun tumbuh berkecukupan secara materi, tapi dia mempunyai kenangan masa kecil yang tidak mengenakkan. Usut punya usut kesuksesan ayahnya sebagai pengacara membuat si ayah sering membatalkan liburan karena telepon dari kliennya.
Itulah yang membuat Spiegel enggan mengikuti jejak ayahnya dan bertekad untuk menjadi 'orang yang menelpon' ayahnya. Sehingga, tidak ada lagi liburan keluarganya yang batal.
Kisah Sekolah dan Membangun Snapchat
Spiegel menuntut ilmu di Crossroads School for Arts and Sciences di Santa Monica, California. Ketika duduk di bangku SMA, dia juga belajar web design dan mengambil kelas di Otis College of Arts and Design.
Spiegel lalu melanjutkan jenjang pendidikan tingginya ke Stanford University untuk belajar desain produk. Saat di bangku kuliah inilah, Spiegel dan temannya, Reggie Brown dan Robert Murphy merintis Snapchat.
Snapchat adalah aplikasi smartphone yang memungkinkan pengguna mengirim foto ke temannya berdasarkan waktu tertentu. Setelah 24 jam, gambar itu akan hilang. Aplikasi ini sangat digemari penggunanya karena itu menandakan foto pribadi mereka tidak akan selamanya tersimpan di jejaring sosial atau internet.
Robert Murphy dan Evan Spiegel./Bloomberg
Pada 2011, Spiegel yang percaya pada aplikasi rintisannya itu, memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus membesarkan Snapchat.
Benar saja, pada 2014, Snapchat tumbuh besar dan mengantarkan Spiegel ke jajaran orang terkaya sekaligus paling berpengaruh di dunia. Per 2017, jumlah pengguna aktif hariannya mencapai 187 juta orang sedangkan pendapatan tumbuh 72% menjadi US$285,7 juta.
Terbukti pada April 2018, Spiegel masuk dalam daftar "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia" versi Time. Di usianya yang ke-24 pada 2015, Forbes menempatkan dirinya dalam jajaran orang terkaya di dunia.
Snapchat.
Segala Kontroversi Snapchat yang Harus Dihadapi Spiegel
Perjalanan Spiegel dan rekannya dalam membangun Snapchat tidak semulus yang terlihat di permukaan, Spiegel dan Robert Murphy sempat menghadapi gugatan yang dilayangkan oleh Reggie Brown yang mengklaim kepemilikan atas Snapchat.
Lalu, insiden peretasan Sony yang menyeret nama Spiegel di dalamnya karena korespondensinya dengan CEO Sony Pictures Michael Lynton yang kini masuk jajaran direksi Snapchat terkuak ke publik. Belum lagi insiden bocornya 98.000 file pengguna Snapchat, membuat citra Snapchat sebagai jejaring sosial yang melindungi privasi pengguna tercoreng.
Meski sebenarnya, peristiwa tersebut terjadi karena para pengguna Snapchat menggunakan aplikasi snapsaved.com untuk menyimpan foto dan video yang dikirim ke mereka. Jadi, file yang bocor adalah file yang tersimpan di snapsaved.com. Namun, tetap saja Snapchat sebagai 'induk' dari pengiriman file yang disalahkan.
Snapchat masih mengalami tekanan beruntun pada awal tahun ini. Sahamnya sempat turun hingga 6,1% dan kehilangan valuasi pasar sebesar US$1,3 miliar gara-gara Kylie Jenner.
Lewat akun Twitter-nya, selebriti yang terkenal lewat reality show Keeping Up with the Kardashian itu menyatakan kecewa dengan desain baru Snapchat sehingga membuat dirinya sudah jarang menggunakan aplikasi tersebut.
Kylie Jenner.
Teranyar, datang kritikan keras dari penyanyi Rihanna karena aplikas itu memasang iklan yang menampilkan dirinya dan sang mantan kekasih, Chris Brown. Iklan untuk sebuah game itu berisi lelucon tentang kekerasan dalam rumah tangga, membuat saham Snapchat kembali jatuh sampai 4,7%.
Permohonan maaf pun dilayangkan Snapchat kepada Rihanna karena sudah lalai meloloskan iklan tersebut.
Situasi internal Snapchat juga tidak bisa disebut tenteram dan damai. Pasalnya, sejak perusahaan itu melantai di bursa pada Maret 2017, setidaknya lima wakil presiden dan penasihat umumnya keluar.
Beredar kabar banyak karyawan Snapchat yang merasa Spiegel tidak mementingkan transparansi dalam memimpin dan tidak suka mempunyai bawahan yang menentang ide-idenya. Anggapan ini coba dihapusnya dengan menggelar survei kepada seluruh karyawan untuk mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka.
Di sisi lain, Spiegel bisa dibilang nekat dan berani dalam mempertahankan perusahaan rintisannya ini. Melihat kesuksesan Snapchat, pendiri Facebook Mark Zukerberg sempat ingin mengakuisisi perusahaan itu dengan total pembelian sekitar Rp34 triliun.
Google pun pernah menawar Rp400 triliun demi mengakusisi Snapchat. Tetapi, semua tawaran itu ditolaknya.
"Menjual [Snapchat] untuk menikmati keuntungan jangka pendek itu tidak terlihat menarik," tukas Spiegel.
Kehidupan Pribadi Spiegel
Sukses di usia muda, berwajah tampan dan berotak cerdas membuat laki-laki yang kini masih berusia 27 tahun ini tampil sangat mempesona di mata perempuan. Spiegel berhasil merebut hati model ternama asal Australia, Miranda Kerr.
Mereka pertama kali bertemu dalam sebuah acara makan malam Louis Vuitton di New York pada 2014. Setelah itu keduanya ketahuan berkencan pada 2015.
Perjalanan cinta Spiegel dan Miranda berlangsung dengan tenang tanpa terlalu banyak diekspose media. Pada 20 Juli 2016, keduanya memutuskan bertunangan.
Evan Spiegel dan Miranda Kerr.
Kerr pernah berbicara dalam sebuah wawancara dan mengatakan bahwa laki-laki yang dicintainya itu sangat tradisonal alias konservatif. Pasangan itu akhirnya menikah secara privat di Los Angeles, AS pada 27 Mei 2017 dan pada November 2017 Kerr mengumumkan bahwa dia mengandung anak pertamanya dengan sang suami.
Sebulan sebelum Spiegel resmi menjadi suami dari mantan angel Victoria's Secret tersebut, dia membeli rumah yang pernah ditinggali dan dimiliki oleh aktor sekaligus produser film, Harrison Ford, dengan harga US$12 juta.
Di usia yang tergolong muda, Spiegel sudah menjadi miliuner. Apakah kesuksesannya dan Snapchat sekarang akan bertahan di tengah banyaknya masalah eksternal serta internal yang mendera?