Sering Dapat Telepon Aneh, Ini Penyebabnya

Jaffry Prabu Prakoso
Sabtu, 10 Maret 2018 | 14:24 WIB
Ilustrasi/Experimentlove
Ilustrasi/Experimentlove
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memastikan data pengguna telepon yang sudah teregistrasi ulang tidak akan bocor oleh pemerintah ataupun operator. Ini karena mereka sudah punya sistem yang canggih.

Komisioner BRTI bidang Hukum Ketut Prihadi mengatakan kurang tepat jika data pelanggan seluler bocor. Yang ada hanya penggunaan data tanpa ijin.

“Di internet kita temukan data KK [kartu keluarga] yang sah. Pertanyaannya darimana mereka dapat data itu? Siapa yang kirim data itu?” katanya saat diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Ketut menduga data ini didapat saat konsumen memberikan seluruh informasi kepada penyewa barang (leasing).

Belum lagi orang mudah memberikan identitas diri saat masuk beberapa tempat seperti kawasan wisata, acara, atau lainnya.

Saat menyerahkan data tersebut tidak ada jaminan bahwa info rahasia yang diberikan bisa terjamin aman.

Oleh karena itu ada pihak yang sengaja memanfaatkan celah ini dengan menjualnya kepada orang jahat. “Itu yang perlu dicermati dan harus dicari solusi,” jelasnya.

Adanya registrasi ulang kartu telepon adalah untuk mengurangi tindak kejahatan melalui nomor telepon.

Ini karena Indonesia termasuk negara yang cukup mudah mendapat kartu telepon sehingga bisa dilakukan untuk berbuat kriminal.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper