Setelah Astra, Ada Investor Baru Lagi yang Masuk ke Gojek

David Eka Issetiabudi
Senin, 12 Februari 2018 | 16:23 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan penjelasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/1)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan penjelasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/1)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah PT Astra International Tbk. menjalin kerja sama dengan Go-Jek melalui investasi senilai US$150 juta, akan ada jalinan kerja sama baru yang masuk ke perusahaan teknologi tersebut, Senin (12/2/2018) sore.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebelum mengikuti Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin siang.

“Nanti sore juga ada pengumuman lagi, pokoknya ada lagi,” tuturnya Rudiantara.

Pagi tadi, PT Astra International Tbk. menyuntikkan investasi senilai US$150 juta untuk Go-Jek, perusahaan teknologi perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia. Dana sebesar sekitar Rp2 triliun tersebut akan digunakan Go-Jek untuk meningkatkan inovasi.

Rudiantara menambahkan nilai investasi yang masuk ke Go-Jek nantinya bernilai ratusan juta dolar Amerika Serikat. Hanya saja, Menkominfo yang biasa dipanggil Chief RA ini, enggan menyebutkan perusahaan mana yang dimaksud.

“Pokoknya ratusan juga dolar, ke Gojek juga,” tuturnya.

Dalam berita Bisnis.com sebelumnya(19/1/18), Rudianta menyebut tumbuhnya perekonomian di Indonesia menunjukkan bahwa ekonomi digital memberi ruang untuk investasi lebih cepat.

“Kenapa asing mau masuk ke sini pertama karena iklim bisnis. Kedua regulasinya enggak njelimet. Model-model begini, yaitu light touch regulation yang tidak njelimet disukai investor," tambahnya.

Rudiantara berharap investasi di Gojek juga diikuti oleh perusahaan nasional lainnya sehingga startup unicorn sahamnya dimiliki perusahaan Indonesia. Dia pun yakin perusahaan swasta akan masuk di unicorn.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper