Bisnis.com, JAKARTA — Tanggal 6 Februari setiap tahun diperingati sebagai Safer Internet Day atau hari Internet aman sedunia. Peringatan rutin tahunan itu merupakan kampanye untuk mempromosikan penggunaan internet yang baik, lantaran bermunculan berbagai masalah di era digital seperti misalnya cyberbullying.
Dalam konferensi bertajuk Internet Aman untuk Anak yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (06/02), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan penanganan kasus kekerasan dan eksploitasi seksual di dunia maya perlu melibatkan seluruh ekosistem.
“Pendekatannya harus dari ekosistem. Pemerintah tidak bisa sendirian, semuanya harus bergerak,” ujarnya dalam siaran pers.
Menurutnya, keluarga memegang peranan utama untuk meningkatkan literasi digital anak tatkala mengakses Internet. Sementara pendekatan yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan penyediaan situs positif dan pemblokiran konten negatif.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyediakan sebanyak 289.000 daftar situs positif berdomain .edu, yang berfokus di bidang pendidikan dan layak diakses anak-anak.
Head of Public Policy Google Indonesia Shinto Nugroho berkomitmen menjadikan Internet sebagai tempat yang aman diakses anak-anak. Google terus memperketat pengaturan keamanan dalam semua produknya untuk memerangi eksploitasi seksual secara daring dan mendukung literasi digital yang dicanangkan pemerintah.
“Kami bekerja sama secara intensid dengan Kementerian Kominfo, menjaga agar Internet tetap berguna sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dan terus menerus aman,” ujarnya.
