Bisnis.com, JAKARTA - Nada Kita, aplikasi streaming musik lokal, meluncurkan fitur Brand Channels sebagai medium pemasaran yang menghubungkan pengguna dengan berbagai merek dagang ternama serta untuk meningkatkan keterlibatan (engagement) konsumen.
Direktur Pelaksana Tuned Global dan pendiri Nada Kita, Con Raso, mengatakan beberapa perusahaan yang telah bermitra untuk mengisi fitur tersebut mencakup SPC Mobile, Evercross, Lazada, dan Smartfren.
“Fitur baru ini termasuk dalam penawaran Nada Kita. Apalagi, per Desember 2017 Nada Kita telah digunakan lebih dari 2 juta anak muda Indonesia, karena musik adalah salah satu dari 3 aktivitas yang paling sering dilakukan di ponsel mereka,” ujarnya pada Rabu (24/1).
Sekadar catatan, Brand Channel adalah fitur khusus di halaman aplikasi Nada Kita, yang memungkinkan perusahaan mitra untuk berkomunikasi lebih dalam dan secara langsung dengan konsumen.
Dengan demikian, perusahaan dapat dengan mudah mengintegrasikan musik ke dalam kampanye global mereka dalam format iklan audio. Fitur tersebut menyasar khalayak spesifik sesuai dengan preferensi aliran musik, suasana hati, atau momentum tertentu dari pengguna.
Melalui iklan audio yang disiarkan dalam fitur tersebut, perusahaan mitra berkesempatan meningkatkan pangsa pasar saat konsumen sedang melakukan hal lain secara bersamaan melalui ponsel pintar mereka.
“Ini adalah cara yang efektif bagi perusahaan untuk beriklan. Apalagi, sebuah studi dari Nielsen baru-baru ini membuktikan bahwa iklan audio mendorong peningkatan daya ingat sebesar 24% dibandingkan dengan iklan visual biasa,” kata Con.
Fitur tersebut didanai oleh perusahaan mitra yang ingin memanfaatkan tren streaming musik saat ini sebagai instrumen menggaet pasar generasi milenial. Menurutnya, penggunaan musik dalam strategi pemasaran melalui fitur tersebut bisa lebih terukur dan terjangkau, serta tidak rumit.
Con mencontohkan salah satu mitra Nada Kita, Smartfren, memanfaatkan fitur tersebut untuk mempromosikan program Musik Unlimited Smartfren dan mengarahkan traffic ke situs mereka. Sehingga, mereka menggunakan layanan iklan audio Nada Kita untuk menyebarkan informasi.
“Melalui iklan audio, perusahaan bisa mencapai 13% click through rate [CTR]. Sebaliknya, iklan visual hanya bisa mendorong 1%-2% CTR. Setelah beberapa hari, kami melihat mayoritas konsumen yang mengklik iklan audio berasal dari penggemar genre musik tertentu. Dengan menyesuaikan penargetan berdasarkan data tersebut, kami dapat meningkatkan kinerja promosi yang diinginkan perusahaan.”
Kepala Bagian Pengalaman Penggunaan Nada Kita, Graham Head, menjelaskan aplikasi Nada Kita menyasar pangsa pasar penikmat musik sehari-hari, yang biasa mendengarkan siaran radio lokal. Aplikasi tersebut memudahkan pengguna dalam mencari rekomendasi dan daftar putar yang siap digunakan kapan saja.
“Kami menggabungkan kemudahan radio dan interaktif digital. Orang tidak perlu berpikir, mereka hanya memainkan musiknya dan Nada Kita yang akan mempersonalisasikan kapan dan dimana saja untuk mereka berkat sistem mesin pintar yang ada dalam aplikasi kami,” katanya.
Menurutnya, fitur Brand Channels memungkinkan perusahaan di Indonesia untuk mengintegrasikan musik ke dalam strategi pemasaran dengan konten mereka secara mudah dan dengan harga yang pantas.
Tidak hanya itu, mereka dapat mengukur dampak langsung dari kampanye yang mereka siarkan terhadap pengunjung yang didapat, tingkat keterlibatan konsumen, atau bahkan konversi dan penjualan.
“Hal ini bisa menjadi inovasi baru bagi perusahaan dan pemasar. Saya yakin ini adalah masa depan pemasaran mobile yang prospektif.”