Reed Hasting, Sarjana Matematika di Balik Suksesnya Netflix

Gemal AN Panggabean
Jumat, 26 Januari 2018 | 12:30 WIB
Reed Hasting/Istimewa
Reed Hasting/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Netflix adalah salah satu aplikasi streaming tersukses. Apa yang dimulai sebagai layanan penyewaan DVD kini telah menghasilkan serangkaian serial televisi original, pemenang penghargaan, menyediakan lebih dari 100 juta jam konten, dan hampir mendefinisikan ulang apa artinya menonton.

Kini, aplikasi yang biasanya dibuka di Android dan Iphone itu memiliki nilai aset US$47 miliar.

Reed Hasting adalah orang dibalik kesuksesan Netflix. Dia adalah seorang sarjanamatematika yang menjadi CEO Netflix. Dia mengantarkan Netflix dari perusahaan penyewaan DVD menjadi aplikasi streaming terkemuka di dunia. Hasting juga tercatat 400 orang terkaya versi Majalah Forbes dengan total kekayaan mencapai US$2 miliar.

"Kami melihat TV akan ditinggalkan selama 20 tahun mendatang. Sementara TV internet itu terbit setiap tahun selama 20 tahun ke depan," kata Hasting dikutip dari bussinessinsider.sg, Jumat (26/1).

Sarjana Matematika

Reed Hasting, Sarjana Matematika di Balik Suksesnya Netflix

Reed Hastings lahir di Boston, Massachusetts pada tanggal 8 Oktober 1960. Dia anak dari pasangan Joan dan Wilmot Hastings. Ayahnya adalah seorang pengacara yang kemudian bekerja untuk Administrasi Nixon.

Hastings menimba ilmu di Bowdoin College di mana dia mendapatkan gelar sarjana matematika dan menjalankan Outing Club di mana dia mengatur perjalanan mendaki dan kano.

Setelah kuliah, dia bergabung dengan Peace Corps untuk mengajar matematika di SMA selama dua tahun di Swaziland, sebuah pengalaman yang tak terlupakan baginya.

Setelah kembali ke Amerika, Hastings mendapatkan gelar masternya di bidang kecerdasan buatan di Stanford. Dia memuji sekolah itu dengan mengubahnya menjadi model wirausaha.

Pure Software

Reed Hasting, Sarjana Matematika di Balik Suksesnya Netflix

Sebelum membangun Netflix. Hasting pernah suskse membangun software. Tepatnya saat dia tamat kuliah, Pada tahun 1991, Hastings mendirikan Pure Software. Alat yang mengembangkan debugging untuk para insinyur. Perusahaan tersebut dilaporkan melipatgandakan pendapatannya setiap tahun.

Hastings segera pindah dari jabatannya sebagai insinyur ke CEO.Pure Software go public pada tahun 1995 dan akhirnya diakuisisi oleh Rational Software. Hastings memperoleh $750 juta dari akuisisi tersebut.

Perjalanan Netflix

Reed Hasting, Sarjana Matematika di Balik Suksesnya Netflix

Setelah meninggalkan Pure Software, dia bersama Marc Randolph membuka Netflix pada tahun 1997. Gagasan ini muncul karena dia kesal ketika telat mengembalikan DVD yang dia bayar dari Blockbuster. Dia harus membayar denda sebesar US$40.

Tahun 2000, Hastings menawarkan untuk menjual 49% Netflix ke Blockbuster untuk bertindak sebagai armada online untuk raksasa video-rental. Blockbuster menolaknya.

Hasting kemudian melanjutkan Netflix dengan usahanya sendiri. Hasting berhasil menuai jerih payahnya setelah lima tahun. Netflix memiliki 4,5 juta pelanggan dan mengalahkan Blockbuster.

Netflix terus berkembang ke pasar online dengan menawarkan layanan streaming sesuai permintaan - pada tahun 2010 memiliki 16 juta pelanggan. Setelah pemisahan singkat antara rental DVD dan on-demand streaming bagian Netflix di tahun 2011.

Ekspansi pertama

Reed Hasting, Sarjana Matematika di Balik Suksesnya Netflix

Hastings meluncurkan Netflix di Kanada pada 22 September 2010. Ini merupakan ekspansi pertama Netflix di luar Amerika Serikat.

Pada tahun 2013, Hastings menayangkan serial televisi orisinil pertamanya, "House of Cards." Sebuah langkah yang berani bagi Hasting mengingat dia baru pindah ke Kanada.

Namun, pertunjukan tersebut meraih banyak prestasi. House of Cards dinominasikan untuk sembilan penghargaan Primetime Emmy yang mengejutkan. Film itu kemudian memenangkan tiga pertunjukan yang menyaingi sejumlah pertunjukan tradisional. Pada akhir tahun itu, saham Netflix bernilai tiga kali lipat.

Pada 2002, Hasting memutuskan untuk memasukkan Netflix sebagai emiten di Amerika Serikat. Saham Netlix diibaratkan berjalan di bebatuan. Sampai 2015, Netflix melonjak ke posisi tertinggi sepanjang masa dengan saham naik 9925%.

Pendukung Reformasi Pendidikan

Reed Hasting, Sarjana Matematika di Balik Suksesnya Netflix

Orang terkemuka Netflix tidak hanya membuka jalan bagi masa depan televisi, dia juga seorang pendukung setia reformasi pendidikan di California. Hastings menjabat sebagai Presiden Dewan Pendidikan Negara Bagian California dari tahun 2001 sampai 2004 di mana dia melobi untuk sekolah piagam. Tahun lalu, dia menjadi Keynote Speaker pada Konferensi Sekolah Piagam CA Tahunan 2014.

Pada bulan Agustus 2015, Netflix mengumumkan kebijakan cuti hamil dan cuti maternal yang tidak terbatas bagi para pegawainya. Hal ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang juga memberlakukan karyawannya demikian.

Pada bulan Desember 2013, Hastings dan John Doerr, dari perusahaan kapitalis ventura Kleiner Perkins, menginvestasikan $ 14,5 juta di DreamBox Learning, sebuah program matematika online untuk siswa sekolah dasar dan menengah.

Reed Hasting berbicara dalam 'The State of Digital Education' di atas panggung pada Pertemuan Pendirian Baru Vanity Fair di Pusat Seni Yerba Buena pada bulan Oktober 2014. Saat ini, kekayaan bersih Hastings adalah US$2 miliar menurut Forbes, yang sebagian besar terkait dengan saham Netflix.

Fakta Menarik

Ada sejumlah fakta menarik dalam kisah sukses Hasting bersama Netflix. Awalnya, Netflix hanyalah perusahaan penyewaan DVD. Gagasan Netflix muncul ketika hasting mendapatkan tagihan membengkak dari salah satu perusahaan penyewaan DVD terkemuka di Amerika Serikat.

Fakta menarik berikutnya, sebenarnya, Hastings tidak memiliki kantor di markas Netflix di Los Gatos, California. Sebagai gantinya, dia mengambang di antara meja-meja. Saat dia istirahat dia akan pergi sebuah ruangan persegi yang terpencil yang dibangun di atas atap bangunan utama Netflix.

Selain itu, di luar Netflix, dia adalah anggota dewan di beberapa organisasi, termasuk Facebook sejak 2011, dan masih aktif dalam filantropi pendidikan. Menurut halaman Facebook-nya, ia juga menikmati perjalanan ke Monterey dengan teman dan keluarga dan dekat dengan Zuckerbergs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper