GERHANA BULAN TOTAL 2018: Waspada, Ada Potensi Banjir Rob di Pesisir Pantai Jakarta

Yusran Yunus
Kamis, 25 Januari 2018 | 06:48 WIB
Proses gerhana bulan total. Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total yang kerap disebut blood moon alias bulan merah darah pada 31 Januari 2018./america.aljazeera.com
Proses gerhana bulan total. Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total yang kerap disebut blood moon alias bulan merah darah pada 31 Januari 2018./america.aljazeera.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia bakal menyaksikan langsung fenomena alam langka, Gerhana Bulan Total (GBT) pada pekan depan, tepatnya pada Rabu, 31 Januari 2018.

Gerhana Bulan didefinisikan sebagai peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.  

Menyikapi fenomena alam tersebut, jauh-jauh hari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan imbauan kepada masyarakat Jakarta terutama yang berada di wilayah pesisir pantai untuk waspada.

Apa pasalnya? Rupanya BPBD Jakarta mendeteksi potensi terjadinya air laut pasang (banjir rob) akibat fenomena gerhana bulan tersebut.

Imbauan itu diposting di akun BPBD DKI Jakarta di laman berbagi pesan, Twitter. Berikut ini pesan lengkapnya:

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta menghimbau kepada Masyarakat pesisir pantai di wilayah DKI Jakarta agar waspada dengan potensi adanya banjir rob (air laut pasang) akibat fenomena gerhana bulan tersebut.

GERHANA BULAN TOTAL 2018: Waspada, Ada Potensi Banjir Rob di Pesisir Pantai Jakarta


Sebagaimana diketahui, satu peristiwa alam yang langka terjadi yakni Gerhana Bulan Total (GBT) bakal dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada Rabu, 31 Januari 2018. Proses terjadinya gerhana tersebut diperkirakan akan berlangsung selama 5 jam 20,2 menit.

Berdasarkan laporan BMKG, fase terjadinya gerhana akan berlangsung dalam 7 fase terdiri dari Gerhana mulai, Gerhana Sebagian mulai, Gerhana Total mulai, Puncak Gerhana, Gerhana Total berakhir, Gerhana Sebagian berakhir, Gerhana berakhir.

Durasi dari fase Gerhana Sebagian mulai hingga Gerhana Sebagian berakhir berlangsung selama 3 jam 23,4 menit. Adapun durasi total yakn dari fase Gerhana Total mulai hingga Gerhana Total berakhir akan berlangsung selama 1 jam 16,8 menit.

Gerhana Bulan didefinisikan sebagai peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.  

Adapun Gerhana  Matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Selama tahun 2018, selain GBT, akan terjadi 4 gerhana lainnya yakni Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada 15 Februari 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada 13 Juli 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Kemudian, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 28 Juli 2018 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana   Matahari Sebagian   (GMS) pada 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Yusran Yunus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper