Bisnis.com, JAKARTA — Akuisisi 3 perusahaan fintech oleh Go-Jek menunjukkan prospek perusahaan fintech menghasilkan keuntungan jangka pendek bagi pendiri dan pemodal.
Sepanjang 2017, seluruh exit (pengambilan keuntungan) di ekosistem startup Indonesia terjadi di sektor fintech.
Grab membeli Kudo dengan harga yang dikabarkan mencapai US$100 juta, sedangkan Emtek mengakuisisi Espay. Go-Jek hari ini mengumumkan akuisisi atas Kartuku, Mapan, dan Midtrans setelah Oktober tahun lalu membeli PonselPay.
Kemudian, Kioson dan M-Cash berhasil masuk bursa pada Oktober 2017. Pada kuartal III/2017, sebagian besar kesepakatan investasi tahap akhir berasal dari sektor pinjaman di fintech seperti Danamas US$50 juta dan Uang Teman US$12 juta pada Juli 2017.
Donald Wihardja, Partner Convergence Ventures, mengatakan Asia Tenggara memiliki prospek jangka panjang dalam adopsi finansial terutama di Indonesia yang memiliki fundamental makro kuat yang akan mendorong penciptaan nilai yang luar biasa melalui teknologi finansial.
“Ini akan bagus untuk investasi pada 2018 dan kita akan lihat ekosistem yang bagus ke depan, raja berikutnya adalah fintech,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/11).
Dia menjelaskan, dari sisi makro, hanya 36% populasi dewasa di Indonesia yang memiliki rekening bank. Nilai transaksi fintech di Indonesia juga merupakan yang tertinggi diantara negara-negara Asia Tenggara lainnya yaitu US$15 miliar.
Kemudian, total transaksi e-Money pada 2016 mencapai 683 juta. Ini jauh meningkat dari transaksi pada 2012 yang hanya 101 juta.
Menurutnya, pemerintah juga terus aktif mempromosikan fintech untuk meningkatkan inklusi finansial. Di sisi pelaku industri, market terus bergerak positif ditandai dengan pertumbuhan pemain fintech.
“Peluangnya sangat besar di pasar ini,” ujar Donald.