YouTube Luncurkan Layanan Berlangganan Musik Awal Tahun Depan

Aprianto Cahyo Nugroho
Jumat, 8 Desember 2017 | 16:42 WIB
Ilustrasi YouTube./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi YouTube./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – YouTube berencana untuk memperkenalkan layanan musik berbayar pada bulan Maret 2018 mendatang dalam upaya mengejar ketertinggalan dengan Spotify dan Apple Inc.

Dilansir Bloomberg, layanan terbaru dapat memberikan angin segar bagi eksekutif industri rekaman yang telah memacu lebih banyak pendapatan dari YouTube.

Menurut sumber yang mengetahui rencana ini, Warner Music Group, salah satu dari tiga label rekaman utama dunia, telah menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan.

Selain itu, YouTube juga sedang melakukan pembicaraan dengan dua label besar lainnya, Sony Music Entertainment dan Universal Music Group, serta Merlin, sebuah konsorsium label independen.

Layanan berbayar dari Spotify dan Apple Music telah memacu pulihnya industri musik, dunia yang terus mengalami penurunan dalam dua decade terakhir. Namun, label rekaman label-label rekaman besar mengatakan bahwa pertumbuhan industri akan menjadi lebih signifikan jika tidak untuk YouTube.

Sebelumnya, mereka mengkritik unit Bisnis di bawah induk Google, Alphabet Inc.m mereka kritik karena memberikan kompensasi iyang cukup atas tayangan musik di situsnya. mengingat jumlah orang yang menggunakan situs tersebut untuk mendengarkan lagu.

Musik adalah salah satu genre video terpopuler di YouTube, yang menarik lebih dari satu miliar pengguna per bulan.

YouTube belum memiliki kesuksesan yang sama seperti Apple atau Spotify dalam meyakinkan orang untuk mendaftar ke layanan musik berbayarnya. Google sebelumnya memperkenalkan layanan streaming audio lewat Google Play Music di tahun 2011. Di tahun 2014, YouTube Music Key hadir dan memberikan layanan video musik bebas iklan kepada pelanggan. Layanan tersebut akhirnya berubah menjadi YouTube Red pada tahun 2016.

Menurut sumber, layanan baru yang diperkirakan disebut sebagai Remix tersebut menyediakan layanan streaming on-demand layaknya Spotify dan akan menggabungkan elemen dari YouTube, seperti klip video. YouTube telah menghubungi sejumlah artis untuk mempromosikan layanan baru tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper