SMARTFREN MATIKAN CDMA: Migrasi Pelanggan Ditunggu Hingga 13 November

Anggara Pernando
Kamis, 2 November 2017 | 06:33 WIB
Bagikan

Bisnis.com, SEMARANG – PT Smartfren Telecom memberi tenggat hingga 13 November 2017 pelanggan CDMA yang belum bermigrasi ke jaringan 4G. Setelah waktu itu layanan pada jaringan CDMA iakan padam total.

Regional Head North Central Java PT Smartfren Telecom Arinto Utama mengatakan semenjak 1 November maka para pengguna Smartfren yang masih tersisa tidak lagi dapat menggunakan layanan data seperti selama ini terjadi. Sedangkan layanan suara dan SMS akan mati total pada 13 November mendatang.

“Ini berlaku secara nasional, Kemarin kami masih mengakomodir [pelanggan CDMA yang belum migrasi ke 4G LTE sehingga] mereka karena masih bisa menggunakan. Mereka [pelanggan] bilang untuk apa migrasi kalau masih bisa digunakan, kali ini benar-benar mati,” kata Arinto disela peluncuran 3 produk headseat terbaru dari Smartfren di Semarang, Rabu (1/11/2017).

Dia mengatakan untuk di area Jawa Tengah di sebelah Pantai utara terdapat 15.000 nomor pelanggan Smartfren dengan nomor CDMA. Dari jumlah ini telah rampung migrasi sebanyak 9.900. Ia berharap sebelum 13 November mendatang seluruh pelanggan bermigrasi penuh ke jaringan 4G.

Arinto mengatakan perusahaan menyediakan dua cara utama untuk migrasi bagi pelanggan yang masih bertahan pada jaringan CDMA ini. Upaya pertama melalui pembelian kartu perdana 4G kemudian dilakukan migrasi melalui sistem SMS. Sedangkan cara kedua dengan mendatangi konter Smartfren terdekan. Dengan kedua cara ini pelanggan Smartfren tetap akan mempertahankan nomor hpnya sesuai nomor CDMA.

“Mematikan CDMA ini membuat kami akan ada ruang kelebihan kapasitas. Ini menambah daya saing kami [untuk lebih agresif],” katanya.

Dia mengatakan saat ini secara nasional per akhir 2016, jumlah pelanggan Smartfren mencapai 11,1 juta pelanggan. Dengan pelonggaran ini, maka untuk di Jawa Tengah bagian utara saja, pihaknya menargetkan jumlah pelanggan meningkat sebanyak 2 juta pelanggan. Sedangkan belanja modal yang disiapkan untuk ekspansi ini berkisar sebesar Rp1 triliun – Rp1,5 triliun secara nasional.

Arinto menjelaskan ekspansi yang tinggi ini diiringi dengan penguatan strategi perusahaan menyasar segmen low end. Terutama untuk pengguna dengan market ponsel di bawah Rp1 juta. Bahkan untuk melayani segmen ini Smartfren menyiapkan produk 4G yang dibandrol di bawah Rp400.000 dengan imbal balik gratis pulsa 30% setiap pengisian ulang mulai dari Rp30.000 perbulannya.

“Kami menyasar market 20% dari pengguna smartphone di Indonesia [yang termasuk segmen low end]. Dari jumlah ini kami menyasar sekitar 50%, karena ini fitur terbaru [dapat menggunakan layanan 4G],” katanya.

DEFLASI

Sementara itu Badan Pusat Statistik jawa Tengah mencatat sub kelompok komunikasi masih menjadi penyumbang inflasi. Pada inflasi Oktober sektor ini menyumbang komponen inflasi sebesar 0,01%. Meski begitu secara keseluruhan Jawa tengah mengalami deflasi sebesar 0,06%.

“Deflasi tertinggi terjadi di kota Semarang sebesar 0,15%,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Margo Yuwono.

Dia mengatakan deflasi terjadi karena beberapa sektor terrjadi penurunan harga. Penurunan ini terjadi pada kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan sebesar 0,43%, kelompok transpor, dan jasa keuangan (-0,14%) dan kelompok sandang (-0,02%).

Dengan kondisi Oktober ini maka BPS mencatat inflasi tahun kalender (year-to-date/YTD) sebesar 2,68%. Sedangkan tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 3,47%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper