Bisnis.com, YOGYAKARTA – Sebanyak 20 tim dari 90 tim dinyatakan lolos masuk babak final dalam kompetisi Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) 2017.
Mereka terbagi dalam kategori kick off sebanyak 10 tim dan start up sebanyak 10 tim. Sebelum melalui penjurian terakhir, para finalis diberikan arahan dan bekal untuk mempersiapkan diri di hadapan para juri melalui coaching clinic.
Para finalis diajak mendalami sociopreneur, apa saja yang penting dan dibutuhkan untuk memulai dan mempertahankan bisnisnya hingga berkelanjutan. Mereka juga diajak merefleksikan diri dengan usaha yang dijalankan dan manfaat terhadap lingkungannya.
Direktur Asosiasi Pengembangan Kerajinan Republik Indonesia (Apikri) Amir Panzuri mengatakan menjadi sociopreneur bukan berarti mencari keuntungan finansial semata, melainkan dituntut untuk memberikan manfaat bagi pelaku usaha dalam rantai nilai-nilai yang berkaitan dengan usahanya serta lingkungan dan berbagai aspek lain secara berkelanjutan. Amir menyatakan hal tersebut saat menjadi pemateri untuk kategorikick off untuk tema ketahanan pangan.
Sementara itu, Business Coach Smartpreneur Community Taufan Bahari Umbara mengatakan ada empat aspek yang wajib dimiliki sociopreneur agar bisnis yang dijalankan berkelanjutan, yaitu development product,marketing, finansial, dan people development.
“Hal terpenting yang harus dilakukan sebelum membuat bisnis adalah menentukan masalah apa yang ingin diangkat dan diselesaikan karena ini bermanfaat untuk kita membaca kebutuhan pasar,” ujarnya dalam siaran pers yang terbit pada Rabu (11/10/2017).
Tim yang lolos ke babak final kategori start up dengan tema ketahanan pangan yakni Angkringan Jogja, Agradaya, Kejamuran, Noesa Berdaya, dan Sayok Kite. Untuk tema industri kreatif, tim yang lolos adalah Eufoni Musika, Keripik Tempe Sarjana, Kisara, Yourspark, dan Sorgum Lombok.
Di kategori kick off dengan tema ketahanan pangan Corbula Sidoarjo, Arasy Creative, BBQ Project, Kang Puj Farm, dan Nutra Brownies masuk babak final. Adapun finalis kategori kick off dengan tema industri kreatif tim yakni Farid Anggara Tim, Sanggare, Studio Dapur, D’Milk Juara, dan Putra Rafflesia.
